Ziarah Kubur



Pentigraf: Yant Kaiy

Walau sudah lebih sembilan tahun kepergian Ibu, tapi kenangan bersamanya seperti kemarin saja. Akibat sakit stroke dideritanya telah melumpuhkan segala gerak tubuh diusianya lebih 80 tahun. Makan, minum, bahkan membuang kotoran di tempat pembaringannya. Sedih rasanya jika mengenang saat-saat Ibu mau memiringkan raganya harus dibantu oleh kami sembari menahan sakit.

 

Setiap aku berada di pusara Ibu, senantiasa dari sudut mata ini mengalir air bening tanpa terkendali. Kulantunkan untaian doa agar arwah Ibu tetap mendapat ampunan dari Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Aku yakin Tuhan akan mengabulkan permohonan kami. Karena Ibu orang terbaik yang pernah kami miliki. Kasih sayang Ibu tak terbatas waktu dan tak berpantai.

 

Maka sangat merugi manusia telah menyia-nyiakan bentuk kasih sayangnya. Berperilaku dosa, berbuat jahat terhadap sesama demi nafsu dunia. Padahal Ibu menghendaki kita sebagai anak-anaknya untuk berbuat amal kebajikan sepanjang hayat di kandung badan.[]

 

Pasongsongan, 21/7/2021



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Hairus Samad Kenang Sosok Ustadz Patmo: Ulama Muda Berpandangan Jauh ke Depan

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Cabang Therapy Banyu Urip Pasuruan Layani Pasien Setiap Hari, Sediakan Pengobatan Gratis di Hari Ahad

Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen 2.0 (Umum) dengan Topik Pendekatan Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura Kelas 3 SD di Sumenep

Perjalanan Cinta Akhmad Faruk Mirip Sinetron, Berujung di Pelaminan untuk Kedua Kalinya

Mitos Uang Bernomer 999

Sempat Direvitalisasi, Kondisi Sumber Agung Pasongsongan Kembali Memprihatinkan