Antologi Puisi “Tawa Terperosok Duka” (19)



Karya: Yant Kaiy

Wajah-wajah

kau ketuk juga pintu hati ini

dari sekian kebisuan

dari sekian kegamangan

dari sekian ketidakpastian

karena aku sudah tahu banyak

meski hanya sebatas cerita

 

entah mengapa aku begitu sulit

memberi nilai percaya

cukup beralasan memang

sebab aku tak ingin terjebak duka

ya, lukaku masih belum pulih

 

salahkah bila itu jadi keberatanku?

kurasa tidak, kekasih

mungkin hanya waktu

tempat dimana kita menghormatinya

 

kumasih mau bercermin buatmu

akan kuhormati penantianmu.

Pasongsongan, 27/12/95

 

Akulah Rumput

masih belum puaskah?

kau menyakitiku

kau menginjak harga diriku

 

masih belum puaskah?

terlalu sering aku mengalah

terlalu sering aku tersiksa

sebab bagimu aku rumput

makanan binatang

 

masih belum puaskah?

kau menamparku

kau menfitnahku

kau koyak semua yang ada padaku

 

masih belum puaskah?

sampai kapan aku begini

sampai kapan?

Pasongsongan, 27/12/95



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mitos Uang Bernomer 999

Persiapan Lomba Karnaval SDN Pasongsongan 1 dalam Semarak HUT Kemerdekaan RI ke-80

Lomba Gerak Jalan Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Semarak

Lomba Baca Puisi Antar Pelajar di Pasongsongan Berlangsung Meriah

Nama-nama Finalis Peserta Lomba Seni Tingkat Kecamatan Pasongsongan

Penampilan Peserta Didik dari Pelosok Desa Pasongsongan Makin Membaik

Semifinal Lomba Baca Puisi Semarak HUT RI ke-80 Berlangsung Seru

Puskesmas Pasongsongan Gencarkan Imunisasi Campak di SDN Sodara 2

Dua Murid SDN Padangdangan 1 Raih Juara Lomba Seni Tingkat Kecamatan Pasongsongan

Perkumpulan Macopat Lesbumi NU Pasongsongan Berkisah tentang Nurbuat