Covid-19 dan Kebohongan
Catatan: Yant Kaiy
Sebagai rakyat kecil,
saya tidak bisa mengatakan kalau Covid-19 itu hanyalah rekayasa politik para
petinggi negara. Saya juga tidak berani menyuarakan bahwa Covid-19 merupakan
kepalsuan yang dipaksakan penguasa dan pengikutnya yang berlabel pejabat pemerintah.
Juga saya tidak boleh mencetuskan kalau Covid-19 proyek besar dari beberapa
kubu bangsa untuk mengeruk keuntungan dari uang negara, sehingga rakyat tidak
bisa berbuat apa-apa.
Kontrol terhadap
pejabat publik dikosongkan. Rakyat jelata disibukkan mengenakan masker.
Berserikat, berkumpul ditindak tegas. Aturan masuk kantor dibatasi untuk kian
meningkatkan ketakutan terhadap Covid-19. Polisi dikerahkan untuk menjaga agar
pemberlakuan protokol kesehatan sesuai harapan.
Plus vaksinasi sebagai
amunisi terakhir penguasa meyakinkan penduduk alam semesta bahwa Covid-19
benar-benar ada. Dengan begitu penguasa bebas menggunakan anggaran (uang dari
tetes keringat rakyat) semaunya. Kalau cadangan uang negara telah habis, penguasa
menjadi wajib hutang kesana-kemari. Alasannya jelas, pandemi Covid-19 tergolong
bencana nasional.
Awal April 2021 kali
ini gaung Covid-19 terus meredup. Pemerintah belum ikhlas mencabut undang-undang
protokol kesehatan. Terkesan semua ingin menutup-nutupi belangnya. Akal busuk
mereka sudah terbaca dari sejak awal oleh rakyat biasa di pelosok desa.
Sebab rakyat punya
mata hati. Nurani mereka amat sensitif; bisa membaca, memahami, merasakan,
membedakan mana benar dan salah. Tapi rakyat tidak bisa bersuara. Apabila
rakyat memaksa, ancaman denda dan penjara menghadang di depan mata.[]
Yant Kaiy, penjaga gawang
apoymadura.com
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.