Keris di Belakang: Simbol Kesopanan dan Kerendahan Hati Menurut Budaya Maduraš„
Keris, sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, bukan sekadar senjata tajam, melainkan juga sarat makna filosofis.
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah posisinya saat dikenakan, biasanya diletakkan di belakang tubuh, bukan di depan.
Menurut Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3, Pasongsongan, Sumenep, hal ini melambangkan ajaran agar manusia tidak menonjolkan diri dalam banyak hal.
Dalam tradisi Madura, keris adalah benda pusaka yang mewakili harga diri, kearifan, dan martabat pemakainya.
"Meletakkannya di belakang, mengandung pesan bahwa kehebatan seseorang tidak perlu dipamerkan," ungkap Agus Sugianto
Posisi keris di belakang juga mengajarkan tentang kerendahan hati.
Jika diletakkan di depan, keris bisa dianggap sebagai simbol kesombongan, seolah pemakainya ingin menunjukkan kekuatan.
Padahal, dalam budaya Madura, kesombongan adalah tabu.
Selain itu, meletakkan keris di belakang juga melambangkan keseimbangan.
Agus Sugianto, melalui pandangannya tentang keris, mengingatkan kita bahwa budaya Nusantara sarat dengan nilai-nilai luhur.
"Meletakkan keris di belakang bukan sekadar tradisi, melainkan cerminan sikap hidup yang menjunjung kesopanan, kerendahan hati, dan kebijaksanaan," pungkasnya. [Surya]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.