Langsung ke konten utama

Puisi Kisah Nabi Muhammad SAW

Antalogisi puisi karya Yant Kaiy

Kisah Nabi Muhammad SAW masa kecil 
Di Makkah yang berdebu dan gersang, Lahir seorang anak, Muhammad nama-Nya. Di tengah padang pasir, Ia tumbuh bersama, Bijak dan lembut, cinta-Nya menyala. 

Yatim piatu yang disayang oleh Allah, Dijaga oleh kakek dan paman dengan segenap cinta. Dia berjalan dengan hati yang tulus, Penuh kebijaksanaan dan kebaikan dalam hati-Nya. 

Ketika remaja, Ia menjadi yang terbaik, Diakui sebagai Al-Amin, yang dapat dipercaya. Membimbing kaumnya menuju cahaya yang benar, Mengajar tentang Tuhan yang Maha Agung. 

Dalam gua Hira, tempat pertemuan ilahi, Menerima wahyu dari Allah yang Maha Esa. Dialah utusan terakhir, Nabi yang diutus, Untuk membimbing umat, mengikuti petunjuk-Nya. 

Dia menyebar cahaya Islam, berjuang demi kebenaran, Meskipun menghadapi cobaan dan berbagai musibah. Mengajarkan kasih, perdamaian, dan kesetaraan, Kisah hidup Nabi Muhammad, sumber inspirasi sejati. 

Dengan sabar dan kebaikan, Ia memimpin umat-Nya, Menghadapi tantangan dengan hati yang tulus. Nabi Muhammad, teladan yang3 ws agung, Meninggalkan warisan ajaran yang abadi. 

Kisahnya adalah cahaya yang menyinari dunia, Bimbingan bagi semua, di zaman kita ini. Terima kasih kepada Nabi yang mulia, Atas pesan cinta dan perdamaian-Nya yang suci. 

Kisah kematian Ayah Nabi Muhammad
Di Makkah yang sunyi, kelam malam tiba, Kematian Abdullah, Ayah Nabi yang mulia. Di rumahnya yang sepi, doa-doa bergema, Ketika Ayah meninggalkan dunia yang fana. 

Abdullah, putra Abdul Muttalib yang disayang, Pemuda yang penuh dengan cahaya keberkahan. Ia pergi dalam usia yang sangat muda, Meninggalkan putra kecil, Nabi yang tulus hati. 

Nabi Muhammad yang belum genap dua tahun, Merindukan sosok Ayah, meski tak lagi bersama. Namun Allah punya rencana yang agung, Mengutusnya sebagai Nabi, cahaya yang terang. 

Kisah Abdullah, perpisahan yang pahit, Tetapi melalui Nabi, cahaya dunia terbit. Pesan kasih dan ketulusan yang Ia sebarkan, Menyinari hati banyak orang, selamanya abadi. 

Perkawinan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah: 
Di Makkah yang indah, kisah cinta mekar, Nabi yang mulia, dan Khadijah yang istimewa. Dua jiwa yang bersatu, kasih yang tulus, Perkawinan suci yang bersemi dalam rahmat Allah. 

Khadijah, wanita mulia dan cerdas, Pedagang yang bijak, dan hati yang tulus. Dalam bisnis dan cinta, Ia begitu agung, Menjadi sandaran bagi Nabi yang penuh kisah. 

Pernikahan yang diberkahi, cinta yang suci, Mereka bersama mengarungi hidup yang penuh liku. Khadijah mendukung, mendengarkan, dan percaya, Menyemangati Nabi dalam setiap doa dan perjuangan-Nya. 

Dari perkawinan mereka, lahir anak-anak terpilih, Rahmat Allah mengalir, kasih tak tergantikan. Cinta mereka membuktikan keajaiban sejati, Kisah Nabi dan Khadijah, panutan bagi semua manusia. 

Dalam senyum dan tangis, dalam berbagi duka dan sukacita, Kasih yang tak terlupakan, yang akan selalu kita puji. Perkawinan yang suci, cahaya dalam sejarah, Nabi Muhammad dan Khadijah, teladan yang abadi dalam kisah. 

Kebersamaan Nabi Muhammad dengan Siti Aisyah
Di bawah langit Madinah yang cerah, Terjalin kebersamaan, cinta yang tulus terjaga. Nabi Muhammad, Rosul yang penuh hikmah, Siti Aisyah, bidadari di bawah cahaya-Nya. 

Bersama-sama mereka menjalani hari, Belajar, berbagi, dan berdoa sepanjang perjalanan. Aisyah, beliau yang sangat muda dan bijak, Nabi adalah guru, dan cinta adalah semangat yang membakar. 

Dalam rumah tangga yang penuh cinta dan kasih, Mereka menjalin hubungan yang mendalam dan tulus. Aisyah, pendamping yang setia dan bijak, Menyaksikan Nabi dalam semua tindak tanduknya. 

Momen-momen kebersamaan yang mereka alami, Cerminan kasih dan sabar, suci dalam sejarah agung. Nabi Muhammad dan Siti Aisyah, kisah yang menginspirasi, Teladan tentang cinta, kebijaksanaan, dan ketulusan dalam hati. 

Di bawah naungan cahaya Islam yang suci, Mereka bersama menjalani hidup yang agung. Kebersamaan yang memberi inspirasi dan harapan, Cinta yang tak terlupakan dalam sejarah panjang zaman. 

Sifat Nabi Muhammad SAW 
Di hati yang suci dan tulus, dalam diri yang mulia, Tersimpan sifat-sifat Nabi yang agung, penyinar dunia. Kesabaran-Nya tak berbatas, dalam segala liku kehidupan, Menjadi teladan bagi seluruh umat, kasih dalam pancaran. 

Kemurahan hati-Nya, tidak pernah berhenti mengalir, Membantu fakir miskin, menyantuni yang tak berdaya. Kasih sayang yang tulus, kepada anak-anak dan istri, Menjadi pemimpin yang adil, dalam peran yang suci. 

Ketulusan dalam perkataan, janji selalu ditepati, Kejujuran dalam segala tindakan, tanpa cela atau noda. Kebaikan yang selalu terpancar dalam senyum-Nya, Menjadi teladan hidup, cahaya dalam kehidupan sehari-hari. 

Ketika Nabi bersujud dalam ibadah yang khidmat, Menunjukkan rasa tawadhu' dan pengabdian yang amat. Sifat-sifatnya adalah teladan yang terang, Nabi Muhammad, utusan Allah, panutan sejati dalam kehidupan. 

Sifat-sifat Nabi, cahaya yang tak pernah pudar, Mengilhami generasi setelahnya, memandu ke jalan yang benar. Kasih, keadilan, kebijaksanaan, dan iman yang dalam, Nabi Muhammad, teladan yang akan selalu kita kenang. 

Mukjizat Nabi Muhammad
Dalam lembah sejarah yang gemilang, Terbentang mukjizat, keajaiban yang tak terkira. Nabi Muhammad, utusan Allah yang agung, Dihadapkan pada mukjizat yang menakjubkan. 

Dalam malam Isra' dan Mi'raj yang suci, Beliau diangkat ke langit, perjalanan luar biasa. Melintasi tujuh langit, menjumpai para nabi, Berkumpul dengan Allah, rahasia yang tak terlupa. 

Mukjizat air Zamzam yang mengalir tanpa henti, Dalam padang pasir, rizki dari Yang Maha Kuasa. Dan bulan yang terbelah sebagai tanda kebesaran, Menghadirkan keajaiban Allah, tak terbantahkan. 

Tangan Nabi menyentuh, dan penyembuhan terjadi, Kebutuhan terpenuhi, mukjizat dalam setiap doa. Dalam momen-momen ajaib, mukjizat-Nya terbuka, Mengilhami iman dan keyakinan pada yang Maha Esa. 

Nabi Muhammad membawa mukjizat yang mengagumkan, Sebagai bukti utusan Allah, penyampai pesan-Nya yang mulia. Kisah-kisah mukjizat ini, menjadi warisan berharga, Dalam sejarah agung Islam, cahaya yang tak terpadamkan. 

Al-Qur'an dan Nabi Muhammad
Al-Qur'an suci, wahyu ilahi yang agung, Diturunkan kepada Nabi, sebagai petunjuk yang tulus. Muhammad, utusan Allah, yang dipilih dengan cermat, Mengemban risalah suci, membimbing manusia dalam kehidupan. 

Ayat-ayat Al-Qur'an, cahaya dalam kegelapan, Memberikan petunjuk, pelajaran, dan inspirasi. Nabi Muhammad, utusan Allah yang mulia, Mengajarkan makna setiap kata dengan kebijaksanaan. 

Al-Qur'an adalah pedoman, hukum, dan kebijakan, Dalam setiap tindakan, dalam setiap langkah yang diambil. Nabi Muhammad, teladan yang hidupkan pesan-Nya, Mengajarkan kasih, perdamaian, dan cinta sebagai tugas suci. 

Al-Qur'an adalah harta yang tak ternilai harganya, Dengan Nabi Muhammad sebagai tafsir yang hidupnya. Bersama-sama mereka membawa pesan cinta yang abadi, Al-Qur'an dan Nabi Muhammad, rahmat bagi seluruh alam semesta. 

Dalam buku yang suci dan Rasul yang mulia, Kita temukan petunjuk dan cahaya dalam hidup kita. Al-Qur'an dan Nabi Muhammad, dua anugerah besar, Membimbing umat manusia menuju kebahagiaan dan kebenaran. 

Kematian Ibunda Nabi Muhammad, Aminah
Di Mekah yang berdebu dan panas terik mentari, Kisah Aminah, ibunda yang dihormati dan dicintai. Dia wanita yang luhur, lembut, dan berbudi, Ketika berpisah darinya, hati Nabi penuh duka cita. 

Ibunda yang lembut, sang perempuan beriman, Merawat Muhammad, dengan kasih yang tak terbatas. Ia mengenalkan nilai-nilai dan cinta kepada-Nya, Mengajar putranya tentang kasih dan kebenaran sejati. 

Namun tibalah saat yang penuh kesedihan, Ketika Aminah, ibunda tercinta, pergi selamanya. Di dalam gurun, dalam perjalanan menuju Yatsrib, Meninggalkan dunia ini dalam damai yang tulus. 

Meski perpisahan adalah pengalaman yang pedih, Kisah Aminah memberikan pelajaran tentang kebijaksanaan. Kasih dan kebaikan yang dia tanamkan dalam jiwa, Terus hidup dalam ajaran Nabi, sebagai warisan yang suci. 

Dalam ingatan kita, Aminah, wanita yang mulia, Ibunda Nabi, teladan dalam cinta dan kesabaran. Kisah hidupmu, mengilhami generasi setelahnya, Kehormatan dan cinta, tak pernah pudar dalam sejarah. 

Tuntunan Nabi Muhammad ketika makan
Di meja makan, Nabi memberi tuntunan, Tentang cara berbakti pada makanan. Dalam nama Allah, kita mulai makan, Rasa syukur dalam hati, kita abadikan. 

Nabi mengajarkan untuk makan bersama-sama, Menyebarkan cinta dan kedekatan dalam silaturahmi. Kita berbagi hidangan dengan sesama, Merupakan tindakan yang penuh kasih dan harmoni. 

Makan dengan tangan kanan, menghormati sunnah, Melambangkan kebersihan dan kerendahan hati. Bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah, Kita makan dengan penuh kesyukuran yang tulus. 

Jangan terlalu makan berlebihan atau boros, Nabi menasihati agar kita berhemat dalam hidangan. Makan secukupnya, jaga kesehatan tubuh, Ini adalah tuntunan yang membawa manfaat jelas. 

Tuntunan Nabi dalam makanan adalah pelajaran yang indah, Menjalin hubungan baik dan menjaga kesehatan tubuh kita. Mengingat Allah dalam setiap suap makanan, Kita hidupkan sunnah, membawa berkah dalam hidup kita. 

Pelajaran berniaga dari Nabi Muhammad
Di kota Makkah yang berdebu dan ramai, Nabi Muhammad memulai perjalanan bisnisnya. Dia seorang pedagang yang jujur dan tulus, Pelajaran berniaga-Nya, berharga dan berlimpah rahmat. 

Nabi mengajar tentang kejujuran dan amanah, Dalam setiap transaksi, tidak pernah merugikan. Dia menjaga kepercayaan pelanggan dengan baik, Menjadi teladan bagi bisnis yang sejati. 

Pendekatan-Nya terhadap perdagangan adalah tulus, Menghargai hubungan yang dibangun pada kepercayaan. Kualitas dan layanan adalah prinsip utama, Pelajaran berniaga yang membawa berkah dalam panjang jalan. 

Ketika hijrah ke Madinah, Nabi tetap berdagang, Membangun ekonomi yang adil, tanpa penipuan dan curang. Mendukung usaha kecil dan menghargai pekerja keras, Pelajaran berniaga-Nya, dalam sejarah menjadi cerminan terang. 

Dalam ajaran-Nya, terdapat hikmah yang dalam, Bahwa bisnis yang sukses adalah bisnis yang halal. Kita semua bisa belajar dari contoh Nabi yang mulia, Pelajaran berniaga-Nya, membawa berkah sepanjang hidup kita. 

Masa remaja Nabi Muhammad
Di gurun pasir Mekah, dalam matahari yang menyengat, Nabi Muhammad tumbuh, dalam masa remaja yang kuat. Di antara teman-teman sebaya, Ia tumbuh dan bermain, Mengalami kehidupan sederhana, tanpa beban dan bekal berlebihan. 

Pada usia yang muda, Ia dikenal dengan kejujuran-Nya, Al-Amin, si pengaman, panggilan yang diberikan dengan setia. Nabi Muhammad, pemuda yang rendah hati, Membawa pesan kebaikan, tanpa lelah dan ragu. 

Masa remaja adalah awal dari perjalanan-Nya yang agung, Di dalam hati muda-Nya, kebijaksanaan mulai tumbuh. Dalam gurun, Ia merenung dan merasakan ketenangan, Menemukan petunjuk dari Allah dalam meditasi yang dalam. 

Masa remaja Nabi, kisah yang penuh inspirasi, Dalam kesederhanaan, Ia menemukan cahaya yang tulus. Membentuk karakter-Nya dengan baik, dengan hati yang bersih, Menjadi Nabi yang mulia, membawa pesan kasih. 

Masa remaja Nabi, pelajaran tentang kesucian hati, Di dalam kerendahan hati, terletak kebesaran sejati. Kisahnya menjadi teladan bagi kita semua, Masa remaja Nabi, awal dari perjalanan yang indah dan bermakna. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p