Langsung ke konten utama

Melihat Komentar Netizen terhadap Therapy Banyu Urip

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International (kiri) bersama rekan-rekannya dari Keluarga Madura Yogyakarta. (Foto: Yant Kaiy)

Yogyakarta - Berikut beberapa netizen yang mengemukakan komentarnya di berbagai platform sosial media. Ceritanya Bermacam-macam. Redaktur www.apoymadura.com akan memilih tiga komentar positif tentang pengobatan Therapy Banyu Urip. Rabu (5/10/2022). 

1. Siti Fatimah
Terima kasih kepada Komunitas Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta yang telah menyelenggarakan bakti sosial di Desa Saronggi Kabupaten Sumenep.

Saya telah disedekahi Ramuan Banyu Urip dalam acara baksos tersebut. Alhamdulillah Ramuan Banyu Urip telah menyembuhkan berbagai keluhan penyakit yang ada di keluarga kami.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak MS Arifin sekeluarga. 


2. Lailatul Maghfirah
Kami sekeluarga menggunakan Ramuan Banyu Urip dari tahun 2017. Saya tidak ragu lagi bahwa Ramuan Banyu Urip memang super manjur untuk menyembuhkan berbagai keluhan penyakit.

Terbaru saya mengunakan Ramuan Banyu Urip untuk mengatasi keputihan. Yaitu dengan mengoleskan Ramuan Banyu Urip pada pembalut wanita.

Hasilnya sangat mengagumkan, keputihan saya bablas dan organ intim terlindungi dari berbagai keluhan penyakit.

Terima kasih Banyu Urip.  

3. Yenni Laili
Saya bersaksi dan ini pengalaman pribadi saya tentang keampuhan Ramuan Banyu Urip bisa menyembuhkan penyakit mata katarak.

Ibu saya yang punya penyakit katarak takut operasi. Karena ada tetangga saya punya penyakit katarak dioperasi justru tidak bisa melihat.

Lalu ada teman memberi tahu kalau Ramuan Banyu Urip bisa menyembuhkan penyakit katarak. Saya langsung memesan lewat toko online.

Kemudian saya teteskan ke mata Ibu sehari dua kali. Seminggu kemudian saya periksakan pwnyakit mata Ibu ke dokter spesialis mata.

Dokter bilang pada saya, bahwa penyakit katarak Ibu sudah sembuh.

Pengalaman ini saya tulis untuk menjadi rujukan bagi masyarakat seluruh Indonesia.

Demikian komentar positif dari para netizen yang dirangkum dari sosial media yang masuk ke akun dapur redaksi. (Kay) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p