Langsung ke konten utama

Ajaib, Ramuan Banyu Urip Sembuhkan Bermacam Penyakit

Inilah produk Ramuan Banyu Urip. (Foto: Yant Kaiy)
 

Yogyakarta - Bakti sosial atau pengobatan gratis Therapy Banyu Urip acapkali digelar di beberapa pelosok negeri ini. Masyarakat selalu antusias ketika digelar pengobatan cuma-cuma tersebut. Kamis (27/10/2022). 

Dari bakti sosial ini juga telah mendatangkan pasien baru yang asalnya tidak tertarik menjadi terpikat. Yang asalnya tidak percaya menjadi cinta mati terhadap Ramuan Banyu Urip. 

Berikut ini akan dijabarkan sebagian pasien yang sukses sembuh dari metode pengobatan Ramuan Banyu Uri: 

1. Markas Pria
Sipilis atau penyakit raja singa pernah singgah beberapa bulan yang lalu. Sakitnya sungguh dahsyat seperti diiris-iris rasanya kemaluan ini. Saya mengerang sejadi-jadinya. Nafas seakan mau lepas dari raga. 

Ini pengalaman memalukan yang sejatinya tidak patut saya publikasikan.

Tapi itu bagi saya bukan aib karena saya tidak ke tempat pelacuran. Semua ini saya jadikan sebagai cermin bagi kita untuk selalu memeriksakan kesehatan istri kita. 

Saya tidak melakukan hubungan badan dengan kupu-kupu malam. Saya hanya berhubungan intim dengan istri sendiri. Pada saat itu istri saya sedang dalam kondisi sakit. 

Dalam keadaan sakit yang luar biasa itu, saya segera minum Ramuan Banyu Urip. Lantas istri Mengambilkan kapas yang dibasahi dengan ramuan herbal Banyu Urip.

Kemudian, kapas tersebut saya selimutkan pada zakar termasuk pada testis. 

Hanya dalam tempo lima menit, Ramuan Banyu Urip mampu menyembuhkan sipilis saya. 

Beruntung saya selalu sedia Ramuan Banyu di rumah sehingga penyakit kelamin itu tidak jadi berita konsumsi publik.


2. Dewi Arimbi
Ada tiga bisul di leher tumbuh bersamaan. Kian lama semakin besar. Bahkan muncul lagi dua bisul di kiri leher.

Ada yang berpendapat bahwa bisul tersebut adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Ada juga yang mengatakan kalau bisul tersebut adalah pembesaran kelenjar tiroid. Ada pula yang menegaskan bahwa bisul tersebut adalah lipoma atau kista. 

Bahkan ada yang mengatakan, bahwa bisul saya tersebut sangat sulit disembuhkan. Bahkan bisul itu penyakit merupakan penyakit ganas. 

Sebelum didiagnosa medis, saya mulai terpapar ketakutan. 

Segera saya berangkat ke Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta untuk melakukan pengobatan langganan orang tua. Karena saya tahu, pengobatan herbal di tempat ini dapat diandalkan. 

Saya langsung dilayani sangat baik oleh terapis. Agar proses penyembuhan bisul saya lebih cepat, saya mendaftarkan diri untuk rawat inap saja. 

Dalam tiga hari perawatan di Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta bisul saya sembuh. 

Alhamdulillah. Therapy Banyu Urip memang sangat luar bisa.


3. Sofyan Lima
Atas saran dokter yang menangani penyakit saya, bahwa penyakit luka di jempol kaki akibat kecing manis itu harus diamputasi.

Lalu dokter mengalkulasi dana yang harus saya persiapkan. Saya agak kaget karena angkanya sangat besar. 

Tentu, dana amat besar itu bagi kami tidak akan mampu. Sebab saya hanya bekerja sebagai cleaning service di sebuah perkantoran swasta. 

Cari hutang sana-sini tidak dapat. Maka saya pun pilih pengobatan alternatif. Pilihan saya Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. 

Setelah menjalani perawatan 4 hari, luka dijempol menutup dengan sendirinya. 

Saya pulang dengan senang hati lantaran saya dinyatakan sembuh oleh CEO Therapy Banyu Urip International, Bapak MS Arifin


4. Wiwik Safitri
Bakti sosial yang dilakukan Therapy Banyu Urip 2022 beberapa hari yang lalu di Jember telah menyembuhkan ratusan orang dengan keluhan penyakit beraneka macam. Termasuk saya yang menderita penyakit gangguan penglihatan. 

Kini penglihatan mata saya sudah membaik. Saya terus melakukan perawatan mata di Therapy Banyu Urip Cabang Jember. 

Semoga bakti sosial atau pengobatan gratis ada kembali di Jember agar banyak warga masyarakat tertolong dari penderitaan. 

Salam sehat kepada seluruh terapis dan pimpinan Therapy Banyu Urip Dunia, Bapak MS Arifin.


5. Rifa'i Zainal
Di Jember-Jawa Timur, di lingkungan daerah kami, Therapy Banyu Urip mulai dikenal luas oleh masyarakat. Itu berkat bakti sosial Banyu Urip yang pernah dilakukannya. 

Saya pribadi menilai, bakti sosial merupakan sebuah media agar produk milik kita bisa dikenal luas.

Lantas kapan lagi Therapy Banyu Urip bisa hadir di tengah-tengah kami?

Begitulah suara masyarakat dan tanggapannya yang disampaikan lewat sosial media edisi Oktober 2022. [Kay]



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Guru Honorer PAI di Sumenep tidak Terurus

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) bagi guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di lingkungan Dinas Pendidikan Sumenep, menambah panjang penderitaan mereka. Karena harga dari profesi mulia mereka sebagai pendidik dibayar tidak lebih dari Rp 300.000,- per bulan. Rupanya pihak pemangku kebijakan masih belum terketuk hatinya untuk mengangkis mereka dari lembah ketidak-adilan. Sekian lama guru PAI terjebak di lingkaran mimpi berkepanjangan. Impian para guru PAI ini untuk menjadi PPPK menyublim seiring tidak adanya jaminan kesejahteraan. Namun mereka tetap berkarya nyata walau kesejahteraan keluarganya jadi taruhan. Mereka tetap tersenyum mencurahkan keilmuannya terhadap murid-muridnya. Animo itu terus bersemi karena ada janji Allah, bahwa siapa pun orang yang mendermakan ilmu agamanya, maka jaminannya kelak adalah surga. Barangkali inilah yang membuat mereka tidak bergolak dalam menyampaikan aspirasinya. Mereka tidak turu

Panji Gumilang Pesohor Akhir Kekuasaan Jokowi

Catatan: Yant Kaiy Emosi rakyat Indonesia berpekan-pekan tercurah ke Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. Episode demi episode tentangnya menggelinding bebas di altar mayapada. Akhirnya, lewat tangan-tangan penguasa ketenangan dan kenyamanan Panji Gumilang mulai terusik. Telusur mereka berdasar pernyataan dirinya tentang beberapa hal yang dianggap sesat oleh sebagian besar umat Islam di tanah air. Cerita tentangnya menenggelamkan beraneka berita krusial dalam negeri. Isu ketidakadilan, kasus besar menyangkut hajat hidup orang banyak menyublim di dasar laut Al Zaytun. Banyak orang bertanya-tanya, seberapa perkasa Panji Gumilang di mata hukum Indonesia. Ia bertakhta atas nama kebenaran walau kadang berseberangan jalan dengan organisasi Islam yang ada. Mungkin baginya, berbeda itu indah. Sekarang tugas penguasa menyembuhkan suasana negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Tidak ada nilai tawar.[] - Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

SDN Panaongan 3 Layak Menyandang Predikat Sekolah Terbaik di Pasongsongan

Agus Sugianto (kanan) bersama Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra. [Foto: Sur] apoymadura.com  - SDN Panaongan 3 terletak di Dusun Campaka Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lokasinya masuk pelosok dengan jalan rusak ringan. Warga masyarakatnya sebagai besar bekerja di ladang sebagai petani. Musim penghujan mereka bercocok tanam jagung. Musim kemarau masyarakat lebih banyak menanam tembakau.  Ada pula sebagian dari mereka merantau ke kota lain. Bahkan ada yang bekerja di Malaysia, mengadu peruntungan agar kesejahteraan hidup lebih baik. Etos kerja warga masyarakat cukup tinggi. Mereka sadar, putra-putri mereka paling tidak harus punya pondasi keilmuan yang cukup. Agar dalam mengarungi hidup lebih indah, sesuai impiannya. Kendati perekonomian mereka rata-rata lemah, namun masalah pendidikan anak-anaknya menjadi sebuah prioritas. Karena mereka sadar, hidup bahagia itu lebih lestari dengan ilmu. Mereka menginginkan pendidikan putra-putrinya ke tingkat p