Antologi Puisi “Bunga-bunga Kepedihan” (15)
Karya: Yant Kaiy
Mimpi Buruk
seketika aku terjaga
dari kejaran api
neraka berkobar-kobar
dari kejaran makhluk menyeramkan
lalu kuditangkapnya
aku meronta dalam cengkeramannya
aku berteriak sekuat langit-bumi
namun semuanya sia-sia belaka
keringat ketakutanku membanjir
sudah tiga malam
mimpi buruk itu menyiksaku
gerangan apakah bakal terjadi
bertanya-tanya seorang diri
aku mulai
menghubungkannya
antara satu kejadian yang
terlewati
tapi masih
seja aku kesulitan
aku pun
meraba-raba diantara
keresahan
langkah apa yang harus kucetuskan
sementara kecemasan mulai menghantuiku.
Pasongsongan,
26/08/91
Haruskah Hati Membencimu?
penyesalan tak
bertepi
kusempatkan jua
untuk mengajinya
barangkali
kudapatkan kata pasti
yang lebih berarti
lagi
sebab bukan maksudku mengunci diri
kuingin yang terbaik tersaji
biar segalanya tak
berubah benci
dan impian hari esok bersemi sendiri
kau memang pernah
membikinku beremosi
kau lebih mementingkan diri sendiri
sesatkan daku pada
halusinasi
begitukah caramu menaklukkan
lelaki?
kau memang tak patut dikasihani
karena kau tak tahu berbalas budi
meski kau pernah kumiliki
tak mungkin diriku
merendah hati
sebab cinta bukan menang sendiri
seperti hidangan
yang tersaji.
Pasongsongan, 27/08/91
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.