Amazing Goa Soekarno Pasongsongan (1)
Penulis: Yant Kaiy
Obyek
wisata Goa Soekarno telah banyak menyedot perhatian masyarakat ramai dari
segala penjuru negeri ini. Bahkan sebelum dibuka untuk masyarakat umum, Goa
Soekarno telah jadi perbincangan ramai di kalangan warga Sumenep dan Pamekasan.
Apalagi adanya beraneka-macam sosial media di smart-phone, informasi tentang
Goa Soekarno menyebar tanpa sekat lagi ke beberapa daerah di seluruh dunia.
Beragam tulisan pun menghiasi hingar-bingar kehadirannya dibanyak media massa cetak dan eletronik. Beberapa pengamat wisata juga turut memaknainya dari perspektif yang beraneka-macam. Para tokoh sejarah dan tokoh masyarakat tidak terkecuali juga terlibat adu argumen dan opini untuk mendekat pada sisi historis yang melingkupi Goa Soekarno.
Cukup lama juga nama Goa Soekarno bertengger di puncak perhatian masyarakat dunia. Seiring rasa penasaran publik ingin mengetahui lebih dekat keberadaan Goa Soekarno sebenarnya. Sedangkan mereka mau berangkat langsung jelas itu percuma, sebab gua tersebut sedang dikerjakan proyeknya.
Sesungguhnya hakikat semua itu semakin menambah khasanah ilmu pengetahuan pada manusia itu sendiri. Kemudian kita implementasikan analisis itu sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Pencipta. Sebab kita mengkaji tentang hasil ciptaan-Nya yang sangat eksotis dan tiada bandingnya.
Berbagai analisis yang dikemukan tentu memiliki pijakan yang berbasis dari beragam penemuan dan cerita/folklor para tokoh adat sepuh setempat. Memang kadang ada tendensi ego demi mengembangkan folklor sebagai manifestasi kebanggaan tak terukur yang tak jarang kebablasan dan bersifat bombastis. Nuansa bombastis inilah yang menyebabkan kian penasaran dari beberapa kalangan, terutama para warga yang berada di luar wilayah Kecamatan Pasongsongan.
Tapi
ada juga yang berpendapat, bahwa nuansa bombastis kadang diperlukan untuk
menambah daya pikat bagi para pengunjung nantinya. Terlebih hal itu merupakan bagian
dari strategi iklan. Kita bisa melihat beberapa perusahaan besar yang hingga
sekarang terus melakukan jurus iklan semacam itu dalam menjerat konsumennya.
Memang kita tidak hidup di jaman mereka. Kita sebagai manusia yang lemah; baik sebagai pengamat atau pemerhati tidak bisa menjustifikasi segala sesuatu berdasarkan power nalar semata. Sebab power nalar tidak berbanding lurus dengan power metafisika.
Maka tugas pengamat atau pemerhati harus bisa memfilter faktor-faktor yang bisa memicu lahirnya polemik, nantinya berujung pada kegaduhan dari beberapa kalangan. Apalagi sampai melahirkan konflik atau gesekan-gesekan antar individu. Ini tentu akan juga merugikan banyak pihak.
Kehati-hatian inilah yang harus dijaga agar kita tidak sembarangan menggelindingkan opini ke tengah-tengah masyarakat awam. Kita tentu tidak ingin terjebak pada konfrontasi sejarah antar sesama yang berbeda sudut pandang. Sebab urgensi dari semua analisa tentu berbasis pada fakta di lapangan yang dikaitkan dengan beberapa cerita yang meliputinya. (Bersambung)
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.