Aubade Penantian Ijazah Instika Guluk-Guluk



Apoymadura, Sumenep – Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk Kabupaten Sumenep merupakan sebuah perguruan tinggi yang telah banyak meluluskan mahasiswa-mahasiswi, baik Strata-1/Sarjana dan Strata-2/Magister. Nama besar Instika didukung oleh banyaknya santri yang mengenyam ilmu agama di Pondok Pesantren Annuqayah.

Tapi sayang kebesaran nama Instika tidak bisa memenuhi kebutuhan para alumnusnya. Salah satunya ijazah sebagai tanda bukti formal.

“Saya diwisuda pada tahun akademik 2018/2019 kemarin, tapi hingga saat ini ijazah kami masih belum keluar. Padahal ijazah itu sangat saya butuhkan untuk kepentingan mengajar. Saya sudah mencoba menghubungi Kabag Administrasi Kemahasiswaan Instika minggu lalu. Katanya masih dalam proses. Lalu sampai kapan penantian ini?” cerita salah seorang mahasiswi berasal dari Kecamatan Pasongsongan yang namanya tidak mau dimediakan kepada apoymadura.com. Senin (23/11/2020).

Perempuan berkerudung ini mengharapkan agar persoalan ini segera diperbaiki oleh pihak Instika dibelakang hari. Sebab tidak hanya dirinya, teman-temannya juga mengalami nasib serupa, lulus tidak mendapatkan ijazah.

“Profesional sedikit itu lebih baik agar daftar panjang penantian tidak berlarut-larut dan ada kepastian bagi kami,” tambahnya bernada kecewa. (Yant Kaiy)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Agus Sugianto: Wujudkan Sekolah Berkualitas Melalui Pelatihan Kepemimpinan Sekolah

Kunjungan Tim Monitoring Dinas Pendidikan Sumenep ke SDN Panaongan 3 Kecamatan Pasongsongan

Kasyva, Bintang dari SDN Panaongan 3 di Ajang Lomba Baca Puisi Kabupaten Sumenep

Dahsyat, Ramuan Banyu Urip Sembuhkan Segala Penyakit

Rapat KKKS Kecamatan Pasongsongan di SDN Panaongan 3: Apresiasi Prestasi Peserta Didik

Agus Sugianto, Kepala SDN Panaongan 3, Sampaikan Pidato Inspiratif pada Upacara Hari Guru Nasional

Rumah Sakit Islam (RSI) Garam Kalianget: Layanan Prima di Tengah Kekurangan Kecil