Tertangkap Basah

apoymadura.yant-kaiy/Artis India Kratika Sengar

Pentigraf: Yant Kaiy

Kemarau setahun tersiram hujan tujuh belas menit, bumi tidak gersang lagi. Seperti Debur yang ahli dalam soal halal-haram. Ia tertangkap basah di rumah santrinya sedang bercumbu. Ia kepergok orang tua santriwati.  Ayah dari gadis itu spontan memukul Debur dengan celurit. Debur menangkisnya. Beruntung hanya tangannya terluka dan langsung melarikan diri meminta pertolongan tetangga sekitar.

Bedebah… Orang-orang menyumpahinya. Sebagai tokoh agama, nama Debur masih bisa terselamatkan. Wali santri terbelah jadi dua kubu. Yang kontra Debur mendapat perhatian khusus dan menjadi target untuk memperoleh bantuan. Perlahan tapi pasti, Debur terus berkorban dalam banyak hal untuk memulihkan namanya. Jika ada orang meninggal dunia, Debur memberikan sembako dan uang cuma-cuma. Kalau ada orang sakit, mobilnya dipinjamkan.  Warga butuh apa pun, Debur membantunya. Luar biasa. Politik pamrih.

Kini masyarakat mulai melupakan perbuatan bejatnya. Orang-orang pun sungkan mencap Debur sebagai tokoh amoral. Tapi apakah Tuhan bisa menghapusnya?

Pasongsongan, 27/2/2020



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Madura Breaking News💥 BKN Resmi Tunda Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap II😭 Peserta Wajib Tahu😭🆘

KKG Gugus 02 SD Pasongsongan Gelar Rapat Rutin Bulanan

Praktik Korupsi BSPS di Sumenep Terungkap, Kades 🅱️🅾️ngkar Sistem Jual Beli yang Merugikan

Besok‼️ Penyerahan SK CPNS dan PPPK di Sumenep, Momentum Awal Pengabdian bagi Ratusan Calon ASN

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Inspirasi Kepala Sekolah: Agus Sugianto Bangun Kedekatan dengan Murid SDN Panaongan 3😁

Workshop Deep Learning untuk Guru SD Pasongsongan👍👌 Tingkatkan Kualitas Pembelajaran🏆

Amazing‼️ SDN Panaongan III Buktikan Keterbatasan Bukan Penghalang Prestasi