CERPEN: Cinta di Tebing Penyesalan

Cerpen apoy madura

By: Suriyanto Hasyim

Tona berdiri di ambang senja, menatap laut yang seakan menyimpan rahasia hatinya. 

Ombak berdebur, seirama dengan kegelisahan yang ia pendam. 

Di sanubarinya, ada nama yang tak pernah bisa ia hapus 'Debur'. 

Tapi luka janji yang pernah ia ingkari masih menghantui. 

Tona merasa bersalah, karena dulu ia yang lebih dulu melepaskan genggaman tangan, padahal Debur pernah berjanji untuk selalu bertahan. 

Kini, di tengah kehampaan hidupnya, bayangan Debur terus hadir, seperti cahaya samar di kegelapan.

Hatinya bimbang. Apakah ia pantas kembali menyulam cinta yang pernah ia patahkan sendiri? 

Apakah Debur masih menyisakan ruang untuk maaf? 

Pertanyaan itu terus menghantui, membuat langkahnya ragu, meski cinta suci itu masih bersemayam di dalam dada.

Tona hanya bisa memendam, menahan perih kerinduan yang tak tersampaikan. 

Ia sadar, cinta sejati tak selalu berakhir dengan kebersamaan. 

Kadang, cinta harus rela menjadi doa yang dipeluk dalam diam, meski hati bergetar ingin kembali.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal-soal Bahasa Madura Kelas IV SD

Soa-soal Bahasa Madura Kelas III

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura PAS Kelas IV SD

Hairus Samad Kenang Sosok Ustadz Patmo: Ulama Muda Berpandangan Jauh ke Depan

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Madura Kelas 3 SD di Sumenep

Surajiya dan Juan Dali: sebuah Enigma dan Anak Kecil yang Mewarnai Langit

LPI Nurul Ilmi Gelar Peringatan Hari Guru Nasional 2025 dengan Baca Yasin, Tahlil, dan Doa Bersama

Jurnal Pembelajaran Mendalam dan Asesmen 2.0 (Umum) dengan Topik Pendekatan Understanding by Design dalam Perencanaan Pembelajaran

Mitos Uang Bernomer 999

Contoh Jurnal PPG Modul 1 Pembelajaran Sosial Emosional, dengan Topik Pentingnya Collaborative, Social, and Emotional Learning (CASEL)