Duh‼️ Bupati Sumenep Kritik PT Garam, Dinilai Kaku Tangani Banjir Jalur Sumenep-Pamekasan🔥
Banjir merendam jalur utama Sumenep-Pamekasan, menuai sorotan tajam dari masyarakat dan pemangku kebijakan setempat.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, secara terbuka mengkritik PT Garam (Persero), menyayangkan sikap kaku perusahaan milik negara tersebut dalam merespons kebutuhan mendesak warga.
“PT Garam belum menunjukkan sikap kooperatif dalam penanganan banjir yang jelas-jelas menghambat aktivitas masyarakat,” cetus Bupati Achmad Fauzi.
Pernyataan ini mencerminkan kekecewaan mendalam atas minimnya kontribusi PT Garam, terutama terkait pemanfaatan lahan mereka yang dianggap strategis untuk penanganan banjir.
Banjir yang menggenangi jalur penghubung dua kabupaten utama di Madura itu bukan hanya mengganggu mobilitas, tapi juga berdampak pada sektor ekonomi, pendidikan, dan layanan publik.
Dalam situasi darurat semacam ini, publik menuntut kehadiran nyata semua pihak, terlebih BUMN yang beroperasi langsung di wilayah terdampak.
Menanggapi kritik tersebut, PT Garam merilis Siaran Pers Nomor: 13/PR.GRM/V/2025 pada Jumat, 23 Mei 2025.
Perusahaan menyampaikan apresiasi terhadap perhatian pemerintah daerah, tapi tetap menegaskan bahwa pemanfaatan aset milik perusahaan harus melalui prosedur hukum sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-2/MBU/03/2023.
Dari pernyataan tersebut melahirkan reaksi beragam.
Sebagian kalangan memahami pentingnya tata kelola perusahaan yang profesional dan akuntabel.
Tapi tidak sedikit pula yang menilai sikap PT Garam terlalu birokratis dan mengabaikan urgensi kemanusiaan.
Dalam konteks bencana, publik berharap fleksibilitas dan kepekaan sosial dari perusahaan, bukan sekadar kepatuhan prosedural.
PT Garam memang menegaskan komitmennya untuk berkoordinasi dengan pemerintah dan mencari solusi jangka panjang.
Akan tetapi, publik berharap janji tersebut segera dibuktikan dalam tindakan nyata, bukan hanya dalam bentuk pernyataan pers yang normatif.
Sebagai BUMN, PT Garam memiliki tanggung jawab moral dan sosial yang lebih besar dibanding perusahaan swasta biasa.
Masyarakat menanti langkah proaktif, bukan pasif dan cenderung basa basi.
Apalagi saat ini, kepercayaan publik sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan negara dalam merespons krisis dengan empati dan tanggap darurat.
Sudah saatnya PT Garam tidak hanya berdiri sebagai entitas bisnis, tapi juga sebagai bagian dari solusi nyata dalam setiap persoalan yang dihadapi daerah tempat mereka beroperasi. [Surya]
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan agar kita bisa memberikan pengalaman yang baik untuk pengunjung. Terima kasih.