Langsung ke konten utama

Postingan

Menelaah Pesan dan Kesan Pengguna Ramuan Banyu Urip

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International (kanan) bersama mitra kerja. (Foto: Yant Kaiy)  Yogyakarta - Untuk yang kesekian kalinya redaksi apoymadura.com  mempublikasikan banyak pesan dan kesan dari para pengguna Ramuan Banyu Urip. Jumat (7/10/2022).  Perlu diketahui, pesan dan kesan itu diambil dari GMaps milik Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Yuk, kita simak bersama-sama: 1. Sahwati Lokah Lewat sosial media kanal video yang banyak bertebaran di dunia maya, aku penasaran dengan keberadaan Therapy Banyu Urip yang katanya bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Kebetulan ayahku menderita penyakit komplikasi, mulai dari diabetes mellitus, ginjal, darah tinggi, dan prostat. Akhirnya dengan maksud coba-coba, aku membawa ayah ke tempat Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Karena selama ini aku seringkali membawa ayahku ke tempat pengobatan alternatif, ujung-ujungnya hanya menguras duit saja. Tetap saja penyakit ayahku tetap bercokol di tubuhnya. Kami pun menjalani

Sudut Pandang Pengguna Ramuan Banyu Urip

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International (kanan) bersama mitra kerja. (Foto: Yant Kaiy)  Yogyakarta - Kembali redaksi apoymadura.com mengangkat beberapa tulisan dan pengalaman dari para pengguna Ramuan Banyu Urip. Tulisan tersebut diambil dari GMaps Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta. Jumat (7/10/2022).  Berikut kita simak ungkapan para pengguna Ramuan Banyu Urip: 1. Anis Pakotan Sebagai makhluk bernyawa, semua manusia pasti akan mengalami yang namanya sakit. Sebagai orang bijak, maka penting bagi kita untuk menjaga kesehatan. Kami sekeluarga selalu menyediakan Ramuan Banyu Urip di kotak obat. Mengantisipasi kemungkinan terserang penyakit. Ibarat sedia payung sebelum hujan. Ramuan Banyu Urip menjadi teman kami sepanjang waktu. Bahkan ketika kami bepergian keluar kota, didalam tas tersedia Ramuan Banyu Urip. 2. Sunni Romlah Berdasar diagnosis medis, luka berlobang di bagian belakang betis itu hanya gatal-gatal saja. Karena saya tidak punya rekam medis penyakit yang j

Menyimak Serba-serbi Therapy Banyu Urip

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International (kanan) bersama mitra kerja. (Foto: Yant Kaiy)  Yogyakarta - Komentar dan tanggapan dari para costumer Therapy Banyu Urip menjadi tolak-ukur bagi sebuah perusahaan, seberapa besar nilai kepuasan costumer. Karena poin kepuasan pelanggan menjadi patokan maju-mundurnya sebuah perusahaan. Jumat (7/10/2022).  Inilah beberapa ulasan dari pemakai Ramuan Banyu Urip yang diambil dari GMaps: 1. Nayla Sanjana Jiwa sosial MS Arifin CEO Therapy Banyu Urip International memang luar biasa. Saya bertemu dangan Bapak MS Arifin di bakti sosial. Kebetulan saya sedang mengalami penyakit stroke. Setelah diterapi, saya diberi bingkisan Ramuan Banyu Urip setelah mengetahui kondisi penyakit saya yang parah. Terima kasih Bapak MS Arifin. Semoga Allah SWT memberi umur panjang dan rejekinya dilancarkan. Amin ya robbal alamin... 2. Janoto Robak Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta melayani pengobatan pasien dengan gratis. Itu benar adanya. Tidak bohong

Akankah Budaya Mocopat Harus Hilang Karena Perubahan Zaman?

Penulis: Salehodin HR Indonesia adalah negara yang pluralisme, di dalamnya sarat dengan keanekaragaman, baik agama, suku, Bahasa, tidak terkecuali dengan budaya (lokal, regional, maupun nasional). Di antara sekian banyak budaya yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia adalah seni mocopat, dimana seni mocopat ini pada zaman dahulu digemari oleh banyak orang, khususnya di daerah Jawa–Madura.  Bahkan, di Madura pada zaman dahulu, menjadi sebuah istilah jika anak gadisnya dipinang oleh seseorang yang “MAJINANGKA” artinya anak lelaki yang pandai mengaji dan mamaca (mocopat) akan cepat diterima pinangannya tersebut.  Mengapa? Karena Mocopat itu sendiri penciptanya ternyata sebagian besar dari para waliyullah. Seperti Sunan Kalijaga menciptakan Tembang Artate, Sunan Giri menciptakan Tembang Kasmaran dan Pucung, Sunan Kudus menciptakan Tembang Maskumambang dan Mijil, Sunan Muria menciptakan Tembang Slangit, Senom dan Pangkor. Sedangkan Sunan Bonang menciptakan Tembang Durmah. Seirin

Simak Ulasan Netizen di GMaps Tentang Therapy Banyu Urip

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International (kanan) bersama mitra kerja. (Foto: Yant Kaiy)  Yogyakarta - Membangun kepercayaan publik memang tidak mudah, dibutuhkan akhlak yang baik. Sedangkan persoalan kepercayaan warga masyarakat terhadap Therapy Banyu Urip itu dikarenakan pengobatan herbal ini sangat manjur mengobati segala macam penyakit. Jumat (7/10/2022).  Berikut beberapa tulisan dari netizen yang diambil dari GMaps: 1. Niraini Ganding Pengalaman menggunakan Ramuan Banyu Urip ketika terpapar Covid-19. Saat itu kami sekeluarga secara bersamaan terpapar Covid-19. Kami tak bisa kemana-mana karena tetanggaku banyak yang meninggal setiap hari. Suasana di perumahan tempat tinggal kami begitu mencekam. Untunglah di rumah saya kebetulan menyediakan Ramuan Banyu Urip. Ya, ramuan herbal inilah yang kami konsumsi setiap hari. Puji Tuhan, kami sekeluarga terselamatkan dari maut berkat ramuan ampuh Banyu Urip. 2. Wahab Manding Sepekan lebih saya dirawat di rumah sakit swas