Langsung ke konten utama

Postingan

Mengenal Lebih Dekat KMY

MS Arifin (2 dari kanan) bersama para tokoh berpengaruh etnis Madura di Yogyakarta. (Foto: Yant Kaiy)  Yogyakarta - Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) adalah sekumpulan orang-orang beretnis Madura yang tinggal sekian lama di bumi Yogyakarta. Saat ini Ketua Umum KMY dipegang Jugil Adiningrat. Dibawah KMY ada Forum Silaturrahim Cendekiawan KMY, Forum Silaturrahim Niagawan KMY, dan Forum Silaturrahim Mahasiswa KMY. Ketiga forum tersebut tetap eksis mengurai problematika kehidupan warga suku Madura. Ahad (4/9/2022).  Menurut CEO Therapy Banyu Urip International, MS Arifin, keberadaan KMY menjadi sangat penting sebagai sarana komunikasi bagi mereka yang berada di Yogyakarta. "Saya berharap kepada seluruh warga Madura di Yogyakarta untuk terus meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan. Support selalu KMY menjadi tempat berkarya bagi siapa saja sesuai kapasitas masing-masing," ujar MS Arifin.  Pernyataan MS Arifin tersebut dilontarkan setelah ia keluar dari Prime Plaza Hote

Silaturrahim Cendekiawan Madura di Prime Plaza Hotel Jogjakarta

MS Arifin (2 dari kiri), ⁨KH DR Malik Madani, MA (duduk). (Foto: Yant Kaiy)  Yogyakarta - Berkumpulnya para cendekiawan keturunan Madura yang ada di Yogyakarta melahirkan ide brilian, bahwa kebersamaan masa lalu yang pernah dirintis para leluhur diharapkan agar tetap tumbuh dan terjaga. Menghalau gesekan dengan masyarakat lokal adalah pekerjaan rumah yang tidak boleh disepelekan. Ahad (4/9/2022).  Bertempat di Prime Plaza Hotel Yogyakarta, Forum Silaturrahim Cendekiawan Keluarga Madura Yogyakarta ini dihelat. Acara semi formal ini berlangsung sederhana. Penuh kekeluargaan.  ⁨KH DR Malik Madani, MA⁩ sebagai ketua forum ini menceritakan, bahwa di zamannya dulu keberadaan orang Madura sangat disegani karena mereka begitu kental mewarnai Yogyakarta. "Dulu sempat ada konsensus, barangsiapa yang membuat kesalahan fatal, kami yang memberi tindakan tegas. Kesalahan itu mengarah pada tidak membaiknya harmonisasi dengan warga lokal. Tapi bila ada etnis Madura diusik, kami pun me

CEO Therapy Banyu Urip International Menghadiri KMY

MS Arifin, CEO Therapy Banyu Urip International. (Foto: Yant Kaiy)  Yogyakarta - Komunitas orang Madura perantauan yang tinggal di Yogyakarta membentuk sebuah forum bernama Keluarga Madura Yogyakarta (KMY). Mereka membentuk forum ini tidak lain bertujuan mempererat tali persaudaraan. Bertempat di Prime Plaza Hotel Yogyakarta, MS Arifin sebagai pengusaha sukses dalam bidang pengobatan herbal turut berpartisipasi hadir di forum tersebut. Ahad (4/9/2022).  "Saya pribadi amat mengapresiasi ajang silaturrahim semacam ini. Kalau sudah ada wadah, maka setiap permasalahan hubungan sosial-budaya dengan penduduk asli bisa didiskusikan. Sehingga ada solusi terbaik dan tidak memperkeruh suasana," ucapnya. Konflik horisontal yang tidak dikehendaki bersama pasti terbasmi jikalau jalinan komunikasi tetap terbangun. "Orang-orang suku Madura yang berada di Yogyakarta sejatinya bisa menyalurkan opini, wacana dan aspirasinya tentang permasalahan apa saja yang berkaitan dengan w

Kabar Sore: Pasien Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta

Pasien sedang menjalani terapi kompres dan oles disebagian tubuhnya. (Foto: Yant Kaiy)  Yogyakarta - Dari pagi hingga sore (sampai berita ini diunggah), pasien Therapy Banyu Urip Pusat Yogyakarta masih ada yang datang. Sabtu sore (3/9/2022). Pasien dengan berbagai keluhan penyakit datang dari berbagai daerah. Diantaranya dari Purwokerto, Yogyakarta dan Karawang. "Yang dari Karawang dan Purwokerto rombongan mengendarai minibus," terang Ahmad Rasidi, terapis muda. Ia dibantu tiga terapis profesional lainnya. Semua tampak sangat terlatih. (Kay) 

Pidato MS Arifin: Penutupan HUT RI ke-77

MS Arifin (2 dari kanan) ketika memberikan kata sambutan. (Foto: Yang Kaiy)  Yogyakarta - Acara penutupan HUT RI ke-77 di Kelurahan Karanganyar Sinduadi Mlati Sleman berlangsung khidmat. Jumat malam (2/9/2022).  CEO Therapy Banyu Urip International, MS Arifin didaulat untuk memberikan kata sambutan. "Saya berharap kekompakan dan kebersamaan diantara kita sebagai warga tetap harmonis. Saling mengasihi diantara kita merupakan tuntunan Rasulullah," ucap MS Arifin.  Lebih lanjut lelaki eks-PM (Polisi Militer) ini mengatakan, bahwa saudara seseorang itu sabenarnya adalah tetangga terdekat. "Kalau kita baik sama tetangga, jelas tidak mungkin tetangga memusuhi kita," pintas MS Arifin. (Kay)