Langsung ke konten utama

Postingan

Desa Pasongsongan Bakal Miliki Pengolahan Sampah

Kades Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto. (Foto: Yant Kaiy) SUMENEP – Informasi kalau Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep bakal memiliki sarana pengolahan sampah terlontar dari Kades Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto. Sabtu (7/5/2022). “Kami telah melakukan studi banding di Kediri dan Malang tentang pengolahan sampah masyarakat. Sampah tersebut nantinya dimanfaatkan menjadi pupuk,” terang Harianto dikediamannya. Tindakan peduli lingkungan Kades Pasongsongan ini akan menjawab kekhawatiran warga setempat. Karena sungai di Pasongsongan sudah lama menjadi tempat pembuangan sampah. “Selama ini sampah di daerah padat penduduk menjadi keprihatinan semua pihak. Tidak terkecuali di Desa Pasongsongan,” ujar Harianto lebih jauh. Impian seluruh warga untuk memiliki pengolahan sampah bakal menjadi kenyataan dalam tempo yang tak terlalu lama. Hal itu seiring adanya keterlibatan Pemerintah Kabupaten Sumenep dan dinas terkait. (Kay)

Penipuan: Tutup Pencatat Meter PLN

Alat pencatat meter PLN milik salah seorang warga Desa/Kecamatan Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) SUMENEP – Sikap meyakinkan dari oknum yang mengatasnamakan mitra PLN telah banyak meresahkan warga masyarakat Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Sabtu (5/5/2022). “Dia langsung main pasang tutup pencatat meter PLN tanpa persetujuan harga. Setelah terpasang oknum tersebut minta duit Rp 50 ribu,” cerita Supiya (56 tahun), janda cerai mati. Memang ada tetangga Supiya yang menolak untuk dipasangi tutup pencatat meter. Bahkan ada yang terpasang, lalu dibuka lagi dengan alasan tidak punya uang. “Oknum mitra PLN itu terlihat kecewa dan nada suaranya tinggi ketika saya menolaknya mentah-mentah,” terang Sundari (41 tahun), tetangga Supiya. Sundari berpikir kalau dirinya berhak menentukan pilihan. Lagi pula pencatat meter PLN miliknya tidak bermasalah. Kalaupun ada gangguan, perempuan ini langsung menelpon call center PLN. “Saya harap oknum mitra PLN itu m

Group Musik Tongtong “Lanceng Parsanga”

Musik tongtong Lanceng Parsanga Sumenep. (Foto: Kay) SUMENEP – D itelisik sejarahnya , musik t ong t ong merupakan salah satu jenis kesenian tradisional khas Sumenep. Musik ini umumnya d imanfaat kan kebanyakan orang untuk membangunkan warga masyakarat pada waktu sahur dibulan suci Ramadhan. Tapi seiring jaman, musik t ong t ong s aat ini juga di gelar pada acara-acara penting. S eperti acara selamatan , perayaan ulang tahun, bahkan juga diperlombakan setiap tahunnya. Seperti yang dipertontonkan m usik t ong t ong "Lanceng Parsanga" saat show di kediaman A Rasyid (A ktivis Sumenep ) , di D usun Perreng Tale D esa Parsanga K ecamatan Kota Sumenep . Ahad m alam (8/5/2022). A Rasyid , warga D esa Parsanga sekaligus Aktivis Sumenep ini menuturkan , musik t ong t ong “ Lanceng Parsanga ” yang beranggotakan 30 personil semuanya para pemuda . Mereka s tatusnya bujang dan rata-rata masih sekolah . Diakuinya, mereka mempunyai keinginan tinggi untuk teta

Ribuan Jamaah Shalat Idul Fitri, Banjiri Masjid Agung Asy-Syuhada’

Terlihat ribuan jamaah shalat Idul Fitri Masjid Agung Asy-Syuhada' di area Arek Lancor. (Foto: Jazimul) PAMEKASAN – Masjid Agung Asy-Syuhada’ lokasinya terletak di tengah-tengah Kota Pamekasan. Pada Lebaran Idul Fitri 1443 H kali ini, masjid kebanggaan warga Pamekasan ini dihadiri ribuan jamaah. Saking banyaknya, jamaah sebagian besar melaksanakan shalat di area luar masjid, yakni di Taman Bunga Arek Lancor. Khutbah disampaikan oleh Dr Drs H Abd Syukur Ghazali, M.Pd dengan tema: “Mempertahankan Nilai-nilai Ramadhan.” Pewarta: Akhmad Jazimul Ahyak Editor: Yant Kaiy

Tradisi Ziarah Kubur Kaum Muslim

SUMENEP – Tradisi ziarah kubur Lebaran 1443 H kali ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Sebagian besar kaum muslim di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep sebelum ke masjid untuk shalat Idul Fitri, terlebih dulu mereka melakukan ziarah kubur. Senin (2/5/2022). Terspesial bagi para perantau yang pulang kampung. Seolah-olah wajib hukumnya mereka ziarah kubur. Karena orang yang dicintainya telah terpendam dalam perut bumi bersama sejuta kenangan. Ziarah kubur mengingatkan kematian. Bahwa kita akan juga menyusul mereka. Sudahkah kita mempersiapkan bekal menuju alam barzah? (Kay)