Langsung ke konten utama

Postingan

Begini Cara Merawat Sapi Sono’ Madura

Sunayan, peternak sapi sono'. (Foto: Yant Kaiy) SUMENEP – Sebagian besar masyarakat di wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep ada kecenderungan memelihara sapi sono’. Karena sapi tersebut bernilai harga jual tinggi. Biasanya sapi sono’ membutuhkan perawatan ekstra. Sapi sono’ adalah sapi betina lokal Madura dengan bentuk tubuh ideal. Kulitnya coklat mengkilat. Tidak liar. Kontes sapi sono’ sering digelar dibeberapa tempat. Sepasang sapi betina itu berjalan diiringi pemiliknya dan musik saronen di belakangnya. “Pada saat ini sapi sono’ berharga puluhan juta rupiah pada usia 1,5 tahun. Inilah yang membuat saya terus memeliharanya hingga saat ini,” ujar Sunayan, warga Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan Sumenep. Rabu (23/3/2022). Ketika ditanya tipsnya, Sunayan mengungkapkan, “Minimal seminggu 4 kali dibuatkan bubur jagung yang dicampur buah pepaya mentah dan daun kelor. Tiap malam tubuh sapi diurut.” Selain itu, tiap 3 hari sekali sapi dimandikan sam

Akhmad Shanhaji, Wakil Takmir Masjid Al-Istikmal Pasongsongan

Pembangunan tempat wudhu' Masjid Al-Istikmal Desa Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy). SUMENEP – Adalah Akhmad Shanhaji, Wakil Ketua Takmir Masjid Al-Istikmal Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep yang terus berjuang melakukan penggalangan dana masyarakat. Saban hari ia bersama tim relawan mengumpulkan dana dari masyarakat di pinggir jalan raya dan pasar Pao Pasongsongan. ”Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah mengikhlaskan hartanya untuk pembanguan Masjid Al-Istikmal. Semoga Allah SWT membalas amal baik tersebut,” ujar Akhmad Shanhaji kepada apoymadura.com. Selasa (22/3/2022). Ia menambahkan, bahwa saat ini tukang bangunan lagi mengerjakan tempat wudhu’ untuk para jamaah masjid.  "Kami tetap menunggu uluran tangan dari saudara-saudara muslim, khususnya penduduk Desa Pasongsongan," harap Akhmad Shanhaji.  (Kay)  

Sungai Angsono Pasongsongan Meluap

Detik-detik perahu nelayan Pasongsongan hanyut tenggelam karena banjir di Sungai Angsono. (Foto: Yant Kaiy) SUMENEP – Sungai Angsono yang terletak di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep meluap pada Selasa sore (22/3/2022).. Hal itu terjadi karena curah hujan tinggi di wilayah selatan Pasongsongan. Menurut salah seorang tokoh masyarakat Dusun Lebak Desa Pasongsongan Akhmad Jasimul Ahyak, akibat banjir tersebut telah menghanyutkan satu perahu nelayan. “Ganasnya banjir Sungai Angsono mengakibatkan kerugian materi ratusan juta rupiah. Banjir meluap ke halaman rumah warga. Beruntung tidak ada korban jiwa,” terang Jasimul. Lebih jauh Jasimul mengungkapkan, bahwa faktor utama meluapnya banjir ke rumah-rumah warga di sepanjang sisi Sungai Angsono disebabkan pendangkalan. “Pendangkalan sungai dikarenakan masyarakat membuang sampah ke sungai tersebut,” tukasnya. (Kay)

Al-Faizi Cor Terbaik di Pasongsongan

Contoh hasil produksi kusen cor dari Al-Faizi Cor Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) SUMENEP – Seiring harga kayu bahan bangunan yang saat ini kian melambung, konsumen yang akan membangun rumah mulai beralih pada bahan lain. Misalnya bahan cor untuk kusen. “Saya adalah pekerja bangunan sebelumnya. Saya pikir kusen kayu usianya sangat pendek dan harganya mahal. Orang yang akan bangun rumah banyak mengeluh. Lalu mereka pindah menggunakan kusen cor lantaran harganya murah, tidak khawatir digerogoti rayap,” terang Pak Sus, pemilik Al-Faizi Cor pada apoymadura.com. Senin (22/3/2022). Al-Faizi Cor beralamat di Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep ini saban hari terus berproduksi, seiring permintaan yang kian meningkat. “Selain kusen cor, kami juga memproduksi pilar cor dan lisplang cor. Untuk pemesanan silakan menghubungi hape 0852-30630775,” terang Pak Sus. (Kay)

Hampir Rampung: Tempat Wudhu Masjid Al-Istikmal Pasongsongan

Akhmad Shanhaji. (Foto: Yant Kaiy) SUMENEP – Masjid Al-Istikmal berlokasi di kawasan Pondok Pesantren Al-Istikmal Dusun Pakotan Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. “Tinggal tempat wudhu yang belum selesai pengerjaannya. Kami adalah bagian tim pengumpul dana Masjid Al-Istikmal mengucapkan banyak terima kepada para donatur,” ucap Akhmad Shanhaji sebagai wakil ketua takmir kepada apoymadura.com. Salah satu cara yang diaplikasikan oleh tim pengumpul dana pembangunan masjid, yakni dengan menghimpun dana masyarakat di jalan. Tepatnya diarah selatan Pasar Pao Desa Pasongsongan. (Kay)