Langsung ke konten utama

Postingan

PAR NU: Berbagi itu Indah

Pelaksanaan pasar murah di Dusun Sempong Barat Desa/Kec.Paspngsongan. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Pengurus Ranting II MWC NU Pasongsongan menyalurkan ratusan paket sembako terhadap kaum nahdliyin di tiga dusun yang berada di wilayah Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Hanya dengan uang Rp 10 ribu, penerima manfaat mendapatkan paket sembako nominal Rp 60 ribu. Rabu (5/1/2022). Pasar murah Pengurus Anak Ranting (PAR) NU Pasongsongan ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Ratusan paket sembako habis dalam sekejap. “Pelaksanaan pasar murah ini menjadi agenda tetap tiap triwulan. Memang masyarakat tidak tercover semuanya. Tapi paling tidak kami bisa meringankan beban belanja para ibu-ibu disini. Di tengah harga minyak goreng yang harganya melambung,” terang Lukmanul Hakim, Ketua Anak Ranting NU Dusun Sempong Barat. Sebenarnya masyarakat menginginkan pasar murah itu ada setiap bulan satu kali. Tapi semua itu bergantung terkumpulnya dana dari donatur .  (Yant Ka

Pelantikan DPC Peradi Sumenep Secara Simbolis

Pengukuhan simbolis Ketua DPC Peradi Sumenep terpilih oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional Prof Otto Hasibuan. (Foto Istimewa) Sumenep – Setelah resmi terbentuk Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kabupaten Sumenep Madura, akhirnya   mendapat apresiasi luar biasa dari Ketua Dewan Pimpinan Nasional Prof Otto Hasibuan, dan dijadikan pelantikan simbolis DPC Peradi se - Indonesia. Apresiasi Ketua Dewan Pimpinan Nasional Prof Otto Hasibuan tercetus saat momentum prosesi pelantikan pengurus DPC Peradi Sumenep periode 2021-2026 di Graha Samudera Bumimoro Surabaya . Selasa (4/1/2022). Ketua DPC Peradi Sumenep terpilih periode 2021-2026 dijabat oleh Rusfandi S.H., M.H. Diproyeksikan , kedepan DPC Sumenep akan men jadi pusat perhatian perkembangan Advokat yang ada di Jawa Timur, khususnya organisasi Advokat dengan slogan ‘Singgle Bar’. “Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada rekan-rekan se-Jawa Timur terutama DPN Pusat yang telah mempercayai DPC Pera

Air Mataku

Pentigraf: Yant Kaiy Tak ada niat secuil pun untuk meyakitinya. Karena dulu aku pernah merasakan betapa pedihnya orang teraniaya. Tidak mudah menghapus jejak pengkhianatan itu. Aku tertatih berjuang seorang diri, memprogram ulang konsep pendamping hidup sesuai perasaan. Mungkin dari sebagian orang menganggap hal ini sudah lumrah. Tapi bagiku tidak. Karena aku tulus mencintainya. Akhirnya aku terdampar di pangkuan gadis biasa-biasa saja. Mungkin boleh dikatakan tergolong miskin untuk ukuran di lingkungannya. Kualitas keimanannya lumayan. Taat beribadah. Meski demikian, ia tidak pernah mengguruiku dalam soal berbakti terhadap Tuhan. Di sisi lain, ia tak pernah mendikteku. Walau jarang bertemu karena aktivitasku super sibuk, kami selalu berkomunikasi via sosial media. Menginjak masa pertunangan, ia raib bersama lelaki lain.[] Pasongsongan, 3/1/2022

Launching: LBH Sakera Sumenep Peduli Rakyat Kecil

LBH Sakera Sumenep mengadakan rapat konsolidasi. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep - Konsep keadilan dalam perkara hukum banyak mengundang polemik dikalangan masyarakat di tanah air . T ak jarang banyak warga yang kurang mampu sering tersentuh kasus hukum dan mereka tak bisa berbuat banyak karena mereka buta tentang hukum. Berpijak dari keprihatinan inilah, maka hadir Lembaga Bantuan Hukum (LBH) bernama Suara Kebenaran Rakyat (Sakera) yang berkantor di Jl. Mahoni 11a Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep, Jawa Timur. LBH Sakera bergerak dibidang sosial , terutama dalam aspek hukum yang ditujukan khusus bagi rakyat kecil yang benar-benar membutuhkan bantuan. "LBH Sakera ini hadir untuk membantu masyarakat kecil yang butuh bantuan hukum . Lembaga kami akan total mendedikasikan diri pada mereka yang kurang mampu, " kata Shahibul Arifin, Ketua LBH Sakera. Ahad (2/1/2022) Saat ini , kata Ari ( sapaan akrab Shahibul Arifin ), LBH Sakera masih fokus di wilayah Kabupaten S

Perkumpulan Zikir Samman Pasongsongan

Kiai Haji Imam Arifin sedang memimpin pembacaan Zikir Samman. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Menurut beberapa tokoh sejarah, Zikir Samman masuk ke Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep pada abad XVII. Adalah Nyai Agung Madiya (putri Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin) yang membawanya dari Aceh. Nyai Agung Madiya mendapat tugas dari Raja Sumenep Bindara Saod menumpas penjajah Belanda di bumi Aceh. Pasukan Kerajaan Sumenep dan Kerajaan Aceh berhasil memukul mundur tentara kolonial Belanda. Nyai Agung Madiya pulang dari peperangan membawa kemenangan. “Salah satu bukti kuat, bahwa seni budaya Islam ini sudah ada di Desa Pasongsongan dan diamalkan oleh keturunan Syekh Ali Akbar, yakni setiap 14 Jumadil Akhir selalu digelar Zikir Samman di makam Syekh Ali Akbar sampai sekarang. Tanggal 14 Jumadil Akhir adalah wafat Syekh Ali Akbar,” terang Kiai Haji Imam Arifin tadi malam (Ahad, 2/1/2022) di Musalla Kiai Muhammad Juhri Dusun Morasen Desa Pasongsongan. Dipandang penting bagi Kiai Im