Langsung ke konten utama

Postingan

Pasongsongan Butuh Apotek

Catatan: Yant Kaiy Kecamatan Pasongsongan berada di ujung barat-utara Kabupaten Sumenep. Sisi barat berbatasan dengan Pasean-Pamekasan. Pasongsongan terkenal sebagai penghasil ikan terbesar di Madura. Dari pertanian, daerah ini juga menghasilkan tembakau berkualitas terbaik. Dua potensi Pasongsongan ini tidak menjadikan surga berbelanja bagi sebagian besar warganya. Seperti tidak adanya apotek. Warga Pasongsongan berbelanja obat di kecamatan lain. Semestinya kebutuhan dasar kesehatan masyarakat ini ada. Orang kaya di Pasongsongan bukannya tidak ada. Tapi mereka saat sekarang sedang “tidur” pulas. Tak punya inspirasi bagaimana bisa mengembangkan daerahnya.[]

Pergi Sebelum Fajar

Pentigraf: Yant Kaiy Kematiannya meninggalkan luka mendalam di hatiku. Tercecer berjuta kenangan manis diantara perjalanan usia. Begitu dahsat merubah peta hasratku, hingga lama kiblat tujuan hilang tanpa bekas. Sekian lama terkurung sunyi. Terus saja aku menyibukkan diri pada kegiatan kemanusiaan. Namun tetap saja bayangan indah bersamanya mengapuri ruang gerak mataku. Aku berontak sekuat tenaga, melepaskan diri dari ikatan kenangan. Baru berhenti siksa setelah kudapatkan penggantinya. Dari suatu seminar budaya kutemukan paras ayu menggoda. Awal berkenalan kami saling jatuh hati.[] Pasongsongan, 27/11/2021

Therapy Banyu Urip Yogyakarta Baksos di Sumenep

Sumenep – Pusat Therapy Ramuan Banyu Urip International Yogyakarta, besok (Ahad, 28/11/2021) akan menggelar Bakti Sosial (Baksos) di Saronggi-Sumenep. Baksos Therapy Banyu Urip kali ini bekerjasama dengan Pimpinan Anak Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Acara beramal ini akan dilaksanakan di aula Kantor MWC NU Saronggi. “Kami bersama tim terapis dari Yogyakarta dan Pusat Therapy Banyu Urip Madura yang berjumlah 17 orang sudah ada di Pasongsongan-Sumenep. Baksos kali ini akan menjadi yang terbesar di Madura, seiiring banyaknya pasien dengan berbagai keluhan penyakit yang sudah mendaftarkan diri,” terang CEO Therapy Banyu Urip International, MS Arifin. Lebih jauh MS Arifin menerangkan, bahwa Baksos terbuka untuk umum. Bahkan ada beberapa pasien dari Pamekasan dan Sampang jauh hari sudah mendaftarkan diri. “Tim terapis kami semuanya profesional, dipercaya oleh masyarakat international, dan semuanya sudah bersertifikat. Tim terapis

Kandas Berkeping

Pentigraf: Yant Kaiy Dia tidak tampan. Anak buruh pabrik. Sikapnya pendiam. Penampilannya biasa-biasa saja. Tidak pernah muluk-muluk mengimpikan sesuatu. Jalan hidupnya mengalir. Dia telah mengajarkan banyak tentang hakikat cinta terhadapku. Ketika di kampus kami sering bersama. Dia tidak sekalipun melontarkan kata cinta. Meski dari sinar matanya menguraikan ketertarikannya. Kemudian kami berpisah; aku melanjutkan pendidikan keluar negeri dan mendapatkan jodoh bule hingga punya anak. Pulang ke tanah air menjadi desainer para artis. Aku menakhodai sebuah acara di stasiun televisi swasta, penggemarku banyak. Kesuksesanku kandas. Suamiku selingkuh. Kami bercerai. Disaat kesepian, entah kenapa pikiranku teringat dia. Aku pergi ke rumahnya. Kata istrinya, dia sudah meninggal dunia.[] Pasongsongan, 26/11/2021

Pernak-pernik Pilkades Sumenep 2021

Catatan: Yant Kaiy Isu yang beredar dari pemungutan suara langsung Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) di Kabupaten Sumenep, 25 Nopember 2021 kemarin, ternyata faktor penentu kuat kemenangan diperoleh dari money politic. Semakin besar angpao yang diberikan calon Kades terhadap pemilih, kans jadi kampiun terbuka lebar. Transaksi tersembunyi lewat mediator bukan hal tabu. Biasanya kandidat menakar kemampuan rupiah pihak lawan. Tim sukses calon kemudian menentukan harga per satu suara. Yang membuat pusing tim sukses calon Kades, umumnya pemilih “berselingkuh”. Pemilih mau menerima uang suap dari semua calon Kades. Ada pula tim sukses yang bertaruh meninggikan suara kandidatnya sendiri. Apabila menang, sebagian hasil judinya untuk menyokong anggaran belanja sang calon. Mencermati realita ini, ajang Pilkades boleh dibilang penuh intrik dan siasat licik. Tidak affair. Endingnya, Kades terpilih berpikir ulang supaya balik modal. Tidak sepenuhnya memikirkan kepentingan warganya.[]