Langsung ke konten utama

Postingan

Antologi Puisi “Erosi Malam” (5)

Puisi Karya Yant Kaiy Sepotong Doa aku tak mempunyai daya apa mengangkatmu dari keserakahan mendera jiwa-raga membasuh peluhmu merah darahmu kaum muslimku B osnia, dalam gelap pasti ada terang . Sumenep, 07/01/93   B uat Sahabatku Elysa suratmu t e lah kuterima bercerita tentang duka semacan kerinduan menghujam kesepian mengair ladangmu mengembara ke awang - awang sungguh kuletih menapaki kelebatmu kala malam merajut mimpi mendekapmu erat mengecup bibi r mu nan mempesona di bingkai potretmu terpajang rapi. Sumenep, 09/01/93

Antologi Puisi “Erosi Malam” (4)

Puisi Karya Yant Kaiy Langkah Tak Pasti entah keberapa kalinya kumencoba dan terus mengusir kelesuanku dari bayangan semu tak pasti kaki berpijak. Sumenep, 05/01/93   Tangi s mu Tangi s ku , Bo s nia kendati kita jauh di mata lak s ana rembulan dan matahari tapi kita seiman - seagama seperjuangan...... kaum muslim kekasih Allah, bersabarlah atas segala coba itu lantaran dukamu dukaku tangismu tangis kami. Sumenep, 06/01/93

Antologi Puisi “Erosi Malam” (3)

Puisi Karya Yant Kaiy Gersang Intuisi keresahan tak mampu mengusik lamunan un tuk ku tuliskan secangkir puisi sebagai pelepas luka di hatiku penuh duri yang membangunkanku dari tidur   tangan ini serasa kaku mata kurasa perih pikiran hampa tak bertepi gagalnya ilusi mengembara. Sumenep, 04/01/93   Menangis Menyesali Diri jika datang himpitan sepi penyesalan membuncah kesunyian mengalir ke permukaan raga berlumur duka berkepanjangan   deritaku amat menggoncang keyakinanku sepenuhnya kuberserah diri atas angan yang t e lah kurenda sesekali ternatal anak kebimbangan menggoyahkan bahteraku di tengah samudera tanpa pantai un tuk berlabuh   menyerah pada keadaan sesungguhnya. Sumenep, 05/01/93

Antologi Puisi “Erosi Malam” (2)

Puisi Karya Yant Kaiy Masihkah Kau di Sana buat sahabatku sarlinda rini liem   rindu yang men yir am jiwa menggalau pikiranku tutur katamu masih akrab kemarin bersama pagi bermandikan embun penuh dengan darah keraguan menetaskan tangis masihkah kau di sana? Sumenep, 02/01/93   Doa Menjelang Tidur semestinya mata terpejam malam ini bergunungkan lara terpapar doa menampar kegelapan mayapada dari mulutku hampir penat suara - suara mak h luk mengiringi mimpi tak bertepi: malapetaka di bumi flores. Sumenep, 02/01/93

Antologi Puisi “Erosi Malam” (1)

Puisi Karya Yant Kaiy Pengantar Penulis : Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah , kiranya tiada kalimat yang lebih berarti kami haturkan ke hadirat Allah SWT d engan selesainya sebuah kumpulan puisi yang kami beri judul “ Erosi Galau ” . Semoga dengan hadirnya kumpulan puisi ini dapat menambah wawasan kita untuk masa mendatang. Pasongsongan - Sumenep, awal Januari 1993   Lembaran Baru kusingkap tirai kehidupan sepenuhnya asa mengembarakan halusinasi terurai hari - hari melelahkan beragam rencana terpatri menanti kepastian terukir di raga barangkali dapat kutulis lagi tentang liku hidupku sesungguhnya. Sumenep, 01/01/93   Kidung Gempa Flores bencana merenggut berjuta manusia rumah jungkir - balik tanah bergaris tak karuan terhimpit nyawa melayang tanpa ampun kepedihan menghujam nadi tangis membanjiri sekujur tanahku umat selamat, tak kuasa membendung duka . mereka sebangsa dan setanah air   biarlah nyanyian kesedihan terus