Langsung ke konten utama

Postingan

Hadirilah, Festival Bola di Lapangan Sawunggaling Pasongsongan

Ahmad Saleh Harianto Kades Pasongsongan (kanan) bersama Plt Kades Soddara. (Foto: Yant Kaiy) Sumenep – Festival Bola Anak usia dibawah 10 tahun akan digelar di Lapangan Sawunggaling Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Ahad (4/4/2021). Dalam festival bola ini akan menghadirkan beberapa klub sepak bola terbaik dari masing-masing kecamatan se eks-Kewedanan Ambunten. Meliputi Kecamatan Pasongsongan, Ambunten, Dasuk dan Rubaru. “Satu tim terdiri dari tujuh anak. Pelaksanaan dimulai dari pukul 15.00 WIB hingga selesai. Sedangkan lama permainan  tidak lebih 15 menit saja. Sebab festival ini akan selesai hari itu juga. Diharapkan dari kompetisi ini akan ada pemain sepak bola penuh talenta,” terang Kepala Desa Pasongsongan, Ahmad Saleh Harianto di kediamannya pada apoymadura.com. Ia menambahkan, bahwa panitia pelaksana Festival Bola adalah mereka yang memiliki kompetensi bagus. Salah satu yang ia rekrut yaitu Plt Kepala Desa Soddara Kecamatan Pasongsongan, Ahmad Nurhasin. Ahm

Alat Musik Tradisional Majelis Zikir dan Shalawat Lesbumi MWC NU Pasongsongan

Catatan: Yant Kaiy Ada yang berbeda dalam penampilan jenis alat musik Majelis Zikir dan Shalawat Lesbumi MWC NU Pasongsongan Kabupaten Sumenep, ketika mengadakan pertunjukan di halaman LPI Al-Furqon Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan. Ahad (27/3/2021). Kita tahu kalau alat musik yang digunakan pada kelompok musik al-banjari terdiri dari: 4 rebana (banjari), 1 bass, 1 tam (tung), 1 calti, dan 3 marawis (keprak). Namun pada Majelis Zikir dan Shalawat Lesbumi Pasongsongan menggabungkan alat musik al-banjari dengan alat musik tradisional. Alat musik itu kendang dari gamelan, gong, dan tamborin. Ditambah lagi dengan alat musik cymbal dan 2 rebana mini. Penambahan beberapa alat musik ini tentu kian memberi warna khas. Terdengar asing. Tapi harmonisasi musiknya lebih semarak dan sangat menarik. Pada Majelis Zikir dan Shalawat Lesbumi Pasongsongan ada beberapa bagian (step) setiap performannya. Dimulai dari tawasul, zikir, lantunan shalawat, mau’idzah hasanah. Selanjutnya akan ber

Mengenal Hairul Anwar (Habis)

Hairul Anwar sedang berada di pelabuhan terbesar di Madura, yakni Pelabuhan Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Kenapa mesti Hairul Anwar? Hal itu karena dia mempunyai nilai lebih ketimbang saudara-saudaranya yang lain. Mereka percaya kalau di tangan Hairul Anwar pondok pesantren warisan dari leluhurnya itu bisa berkembang dan menjadi pondok pesantren besar. Menurut sejarahnya, dulu pondok pesantren Kiai Mustamar merupakan salah satu pondok pesantren satu-satunya yang melakukan kajian kitab kuning di Kecamatan Pasongsongan. Walau bukan pondok pesantren tertua, tapi pada awal Kemerdekaan Indonesia pondok pesantren leluhur Hairul Anwar sudah memiliki ratusan santri. Kiai Mustamar membidik Hairul Anwar untuk menggantikan posisinya karena ada firasat baik dalam dirinya. Di mata Kiai Mustamar, Hairul Anwar punya sikap penyabar, santun, berbakti kepada kedua orang tuanya, sangat hormat pada orang yang lebih dewasa, mudah diajak berdiskusi, tidak pendendam, suka memaafkan

Mengenal Hairul Anwar (Bagian II)

Hairul Anwar berada di Pelabuhan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Hairul Anwar juga menjadi Ketua Aklindo (Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia, 2010 – sekarang). Ketua KADIN Kabupaten Sumenep. Ketua Aksindo (Asosiasi Kontraktor Konstruksi) Kabupaten Sumenep. Wakil Ketua I BPP Jawa Timur (2015 – sekarang). Wakil Ketua HIPMI Bidang Energi Sumber Daya Mineral (2015 – sekarang). Ketua PSSI Sumenep. Itu beberapa poin utama tentang nilai plus yang melekat pada sosok Hairul Anwar. Banyak orang terkesan terhadap karakter Hairul Anwar yang cenderung peduli terhadap nasib sesama; mereka yang hidupnya berada di bawah garis kemiskinan. Satu pembawaan masa kecil Hairul Anwar ini tidak pernah berubah hingga sekarang, begitulah beberapa komentar teman-teman masa kecilnya.   1.Masa Kecil Hairul Anwar Hairul Anwar dilahirkan pada, 18 Agustus 1980, di Dusun Benteng Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Ia menjalani masa kec

Mengenal Hairul Anwar (Bagian I)

Hairul Anwar tertangkap kamera berada di Pelabuhan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Hairul Anwar memang bukan artis. Tapi namanya di Sumenep, kabupaten ujung timur Pulau Garam Madura sudah sangat akrab di telinga masyarakat. Sukses sebagai pengusaha muda mengantarkan dia sejajar namanya dengan para pejabat penting di Madura. Dia adalah pengelola destinasi wisata Goa Soekarno yang berada di Dusun Benteng Selatan Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, pengelola wisata pantai e-Kasoghi yang terletak di Dusun Nong-Gunong Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Hairul Anwar belakangan diketahui juga menjadi pengelola tempat wisata paralayang Bukit Lanjari. Wahana wisata baru dan satu-satunya di Madura. Berlokasi di Dusun Gaber Desa Soddara Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Pengantar Penulis Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas selesainya buku mini yang saya beri judul “Rekam Jejak Hairul Anwar: Owner Goa So