Langsung ke konten utama

Postingan

Hakikat Cinta

Hakikat Cinta Puisi: Yant Kaiy   perasaan cinta tiap manusia berbeda kisah suka dan duka ada terluka karena cemburu ada bahagia tetap setia   mengejar cinta agar sentosa bukanlah harta ataupun tahta tapi semata Tuhan Yang Esa abadi jiwa tentram selamanya   kuatkan iman biar tak sesat sujudkan hati biar tak resah.   Pasongsongan, 22/1/2021

Memprihatinkan, Desa Bindang tak Memiliki Kantor

Kades Bindang, Juhairiyah. (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Pamekasan – Sampai saat ini Desa Bindang Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan tidak memiliki kantor. Juhairiyah sebagai Kepala Desa Bindang ketika ditemui penulis tidak memberikan komentar apa pun di kediamannya, Ahad (24/1/2021), tentang tidak adanya Kantor Desa.   Ia bergeming. Justru ia mengalihkan pembicaraan pada topik lain. Kantor Desa Bindang menempati salah satu ruangan yang menyatu dengan rumah pribadi Kepala Desa. Banyak pihak menyayangkan kondisi kurang kondusif ini, sebab terkesan kurang representatif layaknya sebuah kantor. Apalagi Kades Juhairiyah sudah dua periode menjabat. “Kami seringkali segan kalau mau ke Kantor Desa Bindang karena menyatu dengan rumah pribadi. Otomatis pelayanan terhadap masyarakat tidak maksimal. Ini semestinya tidak boleh berlarut-larut,” ujar salah seorang warga di desa tersebut. (Yant Kaiy)

Kepergian Pagi

Pentigraf: Yant Kaiy Aku tak dapat menyaksikan wajah terakhirnya ketika Ibu dinyatakan meninggal karena Covid-19. Tim medis sebagai pemegang kekuasaan terhadap pasien; apa ia terpapar virus memalukan atau tidak. Kenapa memalukan, karena Ibu dikebumikan dalam peti yang diturunkan ke lubang menggunakan tali. Tidak boleh ada manusia boleh menyentuh tubuhnya karena akan tertular. Menyedihkan. Aku terpaksa lari sekuat tenaga, menghindari jebakan sang penguasa. Ibu sebelum masuk ruang isolasi membisikiku: “Bila aku mati, kau harus pergi jauh… “ Pasongsongan, 24/1/2021

Therapy Banyu Urip Pasongsongan Akan Memiliki Gedung

MS.Arifin bersama istri (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Kehadiran pengobatan alternatif berbahan herbal, Therapy Banyu Urip International di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep membawa angin segar bagi beberapa kalangan. Baik dari tokoh berpengaruh setempat, juga dari kalangan jurnalis dan LSM. Mereka tanpa henti memberikan dorongan agar pembangunan gedung segera selesai. “Sebelumnya memang gedung serba guna itu akan disewakan, tapi pasien Therapy Banyu Urip saban harinya membludak di sini. Mau tak saya pun akan mengalihkan ke lokasi lain pembangunan gedung serba guna tersebut. Fokus saya saat ini yakni merekrut tenaga ahli di bidang kesehatan,” tegas MS Arifin di kediamannya, Jalan Kiai Abubakar Sidik Pasongsongan tadi malam. Jumat (22/1/2021). CEO Therapy Banyu Urip ini menandaskan, kalau dalam rekrutmen tenaga kesehatan itu harus mengikuti pelatihan dulu. Tidak serta merta bekerja begitu saja. (Yant Kaiy)  

Usia Cinta

Pentigraf: Yant Kaiy Usianya seperti anak sulungku perempuan. Suamiku sudah pergi bersama perempuan lain, meninggalkan aku dan dua buah permata hati. Beruntung aku bekerja pada sebuah toko serba ada. Melupakan kenangan pahit dengan menyibukkan diri. Aku mengurainya bersama kesepian tak berpantai. Siapa yang mau dengan janda anak dua… Usianya seperti anak sulungku perempuan. Di mataku dia tampak dewasa, walau dia berjuang menaksir anakku. Tapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Aku kasihan. Keseriusannya terungkap lewat bahasa santun, penuh harapan. Jujur. Ketika dia datang, anakku melenggang pergi terbang ke rumah teman kuliahnya. Terpaksa aku menemaninya. Lantas dia berpamitan, mencium tanganku, lengan, bahu, payudaraku. Dia menyusu seperti anak kecil.[] Pasongsongan, 23/1/2021