Langsung ke konten utama

Postingan

Fattah Jasin Kurang Konsolidasi dan Komunikasi

Aliyanto (kanan) bersama Yant Kaiy dari apoymadura.com. Apoymadura, Sumenep – Pengamat politik sekaligus pemerhati kebijakan publik Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Aliyanto menilai masih kurangnya penajaman konsolidasi dan komunikasi menyeluruh yang diterapkan pada manajemen tim sukses Fattah Jasin bisa berdampak tidak baik. “Masyarakat mengakui kalau Fattah Jasin sebagai calon terbaik Bupati Sumenep lantaran memiliki kapabilitas mumpuni di bidang kepemimpinan. Saya yakin sepenuhnya kalau beliau akan mampu memberikan angin perubahan signifikan bagi kemajuan masyarakat di wilayah Kabupaten Sumenep,” terang Aliyanto pada apoymadura.com di kediamannya, Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan. Senin (2/11/2020). Lebih jauh Aliyanto menegaskan, kalau konsolidasi berkesinambungan terhadap beberapa elemen masyarakat tidak digalakkan tentu animo masyarakat terhadap dirinya bisa menurun. Demikian pula dengan komunikasi yang kurang intens pengaruhnya sungguh luar biasa. “

Fattah Jasin: Penajaman Komunikasi Kordes pada Pemilih

Fattah Jasin (kiri) bersama Hairul Anwar  (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Dalam pertemuannya dengan para alim ulama dan tokoh masyarakat Dusun Sempong Barat dan Sempong Timur Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Fattah Jasin mengingatkan pentingnya peran aktif Koordinator Desa (Kordes) pada Pilkada Sumenep 2020 kali ini. “Kordes adalah garda terdepan dalam pemenangan kompetisi Pilkada Sumenep. Jalinan komunikasi yang baik akan melahirkan keputusan seorang pemilih untuk tidak pindah ke lain hati,” tegas Fattah Jasin, Calon Bupati Sumenep yang berada di nomer urut 02 (Sumenep Barokah). Senin (2/11/2020). Sementara untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan atau hal-hal yang bisa merugikan perolehan suara, Tim Sukses Fattah Jasin akan menempatkan tiga personil per TPS. “Dari ketiga personil ini kita akan memperoleh data akurat perolehan suara karena mereka akan mengirimkannya via foto kepada tim kami,” tambah Fattah Jasin yang menjanjikan Rp 300 juta bagi tiap desa

Fattah Jasin, Sosok Pemimpin Sumenep Ideal

  Hairus Samad (paling kanan) Catatan: Yant Kaiy Salah satu item takaran kapabilitas seorang calon pemimpin bisa dilihat dari rekam jejaknya. Bagaimana ia memimpin kelompok kecil masyarakat, terus kualitas mengambil keputusan dalam sebuah masalah, ide brilian mencari solusi peradaban sosial budaya, wawasan mumpuni memberdayakan masyarakat pada taraf hidup sejahtera, dan lain sebagainya. Dari sinilah pemilih bisa menarik benang merah. Mereka yakin kalau apa yang dipilihnya tidak salah. Untuk semua itu ada pada sosok Fattah Jasin sebagai calon pemimpin ideal Kabupaten Sumenep. Menurut pengamat politik Kecamatan Pasongsongan Hairus Samad, S.Sos, masyarakat luas optimis kalau Fattah Jasin akan mampu membawa Kota Keris Sumenep jauh lebih baik, lebih sejahtera kedepannya. Sebodoh-bodohnya rakyat yang memiliki hati nurani tentu menghendaki punya sosok pemimpin bijak dan merakyat. Mereka tentu tidak ingin punya pemimpin tanpa action berarti, tidak memberikan sentuhan kemajuan signifika

Mengenal Musik Tongtong Pasongsongan

Baharudin, seniman musik tongtong Putera Panaongan  (Foto: Yant Kaiy) Apoymadura, Sumenep – Musik tongtong adalah harmonisasi beberapa alat musik akustik. Tongtong merupakan alat musik bikinan masyarakat setempat, terbuat dari bambu yang diberi lubang kecil memanjang. Masyarakat Pasongsongan menyebutnya ‘tongtong’. Alat musik tongtong ini dipadukan dengan alat musik gendang, gong, rebana, saronen, bedug dan lain-lain. Musik ini cenderung lebih bernuansa Madura. Di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, pada era 80-an musik tongtong berkembang sangat pesat. Beberapa group musik tongtong bermunculan dan mengadakan aksi panggung secara bergiliran di dua desa di Kecamatan Pasongsongan, yakni Desa Pasongsongan dan Panaongan. “Musik tongtong asal mulanya dimanfaatkan sebagai sarana membangunkan orang untuk bersantap sahur pada Bulan Suci Ramadhan. Lantaran masyarakat banyak yang gandrung dan haus akan hiburan, maka beberapa seniman Pasongsongan mulai menggagasnya. Kerja kreatif para s

Wang Chu-Shien yang Selalu Diperkosa

  Wang Chu-shien (Foto: chess.com) Artikel Film: Yant Kaiy Gadis cantik dengan body aduhai yang merupakan bintang Mandarin masa kini . Sosoknya cepat populer serta kini menduduki papan atas dalam dunia perfilman di Hongkong. Wang Chu-s h ien berasal dari Taiwan menapaki awal kariernya di kancah per-filman Hongkong. Belakangan ini,Chu-s h ien menolak beberapa tawaran dari produser Taiwan , hal t ersebut dikarenakan banyaknya film yang akan dimainkannya. Chu-shien baru berkecimpung sekitar enam tahun dalam dunia film. Mantan Miss Hongkong yang juga pernah meraih juara basket ketika ia duduk di bangku SMA-nya dulu, kini telah merampungkan lebih dari 30 judul film . Debutnya diawali lewat film klasik How to Choose a Royal Bride . Dalam film ini Chu-s h ien berperan sebagai putri bangsawan Mongolia dan menyamar menjadi seorang pemuda. Dari pengembaraannya ia berjumpa dengan seorang Kaisar Kian Liong (diperankan Erl Tung-sen) yang juga suka mengembara sambil meny