Langsung ke konten utama

Postingan

Goa Soekarno Pasongsongan (Bagian III dari 7 Tulisan)

Goa Soekarno Pasongsongan-Sumenep Catatan: Yant Kaiy Goa Soekarno terletak di Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep Madura. Lokasi Goa Soekarno berada di bawah bebatuan gersang dan tandus serta berbatu cadas. Hanya semak berduri yang tumbuh liar di atas gua. Gua eksotis yang ramai diperbincangkan, terutama di sosial media, mulai dilirik keberadaannya oleh banyak orang dan menjadi perhatian banyak orang. Saat ini lahan parkir dengan pengelola sudah selesai digarap seluas kurang lebih 2000 meter persegi. Akses masuk jalan beraspal sudah bagus. Rencananya di pinggir lahan parkir ini akan dibangun beberapa kios tempat berjualan bagi masyarakat sekitarnya. Menurut Ceng Rasidi, keberadaan Goa Sukarno sudah ada ratusan tahun yang lalu. Luas gua tersebut sekitar 3000 meter persegi. Lumayan luas untuk ukuran sebuah gua, bisa menampung ribuan orang di dalamnya. Destinasi wisata baru yang sangat direkomendasikan ini adalah gua alami. Memang ada bekas galian yang dia

Goa Soekarno Pasongsongan (Bagian II dari 7 Tulisan)

Goa Soekarno Pasongsongan-Sumenep Catatan: Yant Kaiy Panaongan berasal dari kata ‘naong’ yang artinya teduh. Kemudian diberi awalan ‘pa’ dan akhiran ‘an”. Jadi makna kata dari Panaongan adalah tempat orang berteduh dari panas menyengat dan beristirahat sejenak dari penat setelah melakukan perjalanan jauh. Dengan kata lain, Desa Panaongan merupakan sebuah lokasi yang bisa melindungi/membentengi seseorang dalam arti yang lebih luas. Bahwa daerah ini adalah suatu daerah yang sejuk, nyaman, dan menentramkan bagi siapa saja yang berada di dalamnya. Menurut Sri Sundari, nama Panaongan tercetus ketika pada jaman dahulu ada banyak orang yang berteduh sebelum melanjutkan perjalanan jauh dari dan ke pelabuhan Pasongsongan. Panaongan merupakan sebuah lokasi/tempat bagi kebanyakan orang yang berteduh di sekitar Astah Buju’ Panaongan karena di sekitar itu sudah ada komunitas Arab yang telah mendirikan pondok pesantren dan berbaur dengan masyarakat setempat. Di jaman dahulu rumah

Goa Soekarno Pasongsongan (Bagian I dari 7 Tulisan)

Goa Soekarno Pasongsongan-Sumenep Catatan: Yant Kaiy Objek wisata Goa Soekarno telah banyak menyedot perhatian masyarakat ramai dari segala penjuru negeri ini. Beragam tulisan pun menghiasi hingar-bingar kehadirannya dibanyak media massa, baik media cetak ataupun elektronik.  Beberapa pengamat wisata juga turut memaknainya dari perspektif yang beraneka-macam.  Para tokoh sejarah dan tokoh masyarakat tidak terkecuali juga terlibat adu argumen dan opini untuk mendekat pada sisi historis yang melingkupi Goa Soekarno. Sesungguhnya hakikat itu semua semakin menambah khasanah pengetahuan pada manusia itu sendiri. Fase selanjutnya kita implementasikan analisis itu sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Pencipta. Sebab kita mengkaji tentang hasil ciptaan-Nya yang sangat eksotis dan tiada bandingnya. Berbagai analisis yang dikemukan tentu memiliki pijakan yang berbasis dari beragam penemuan dan cerita/folklor para tokoh  adat sepuh setempat. Memang kadang ada tendensi ego

Therapy Banyu Urip Pasongsongan

MS. Arifin (kanan) bersama rekannya Apoymadura, Sumenep – Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep akan menjadi pusat kedua Therapy Banyu Urip International di Madura setelah Yogyakarta. Rencana itu telah diprogram sekian lama oleh CEO Therapy Banyu Urip International, MS. Arifin. Tinggal menunggu selesainya renovasi gedung yang berada di Jalan Kiai Abubakar Sidik Pasongsongan-Sumenep, tepatnya di depan Bank Jatim. Antusias masyarakat dalam menyambut akan dibukanya pengobatan alternatif sungguh luar biasa. Ini terbukti banyaknya pertanyaan yang masuk ke akun resmi sosial media Therapy Banyu Urip. “Pembukaan pengobatan itu tidak akan lama lagi, paling lambat akhir 2020. Khusus untuk wilayah Pasongsongan, kami akan menggratiskan pengobatan pada Jum’at, Sabtu dan Minggu,” terang MS. Arifin kepada apoymadura.com via sambungan telepon dari Yogyakarta. Kamis (9/7/2020). Baginya, Desa Pasongsongan sebagai tempat berbagi kepada sesama yang kurang mampu, karena daerah

Kreativitas Seniman Akhmad Jasimul Ahyak

Lukisan dinding SDN Pasongsongan IV karya Akhmad Jasimul Ahyak Catatan: Yant Kaiy Dimasa pandemi Covid-19 ternyata membawa berkah tersendiri bagi seniman yang berasal dari Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, Akhmad Jasimul Ahyak. Belakangan banyak job menghampirinya, seperti lukisan dinding pada Sekolah Dasar Negeri. Maksud dan tujuan sekolah melakukan itu semua yakni ingin para peserta didiknya bisa lebih betah (enjoy) menyerap ilmu dari gurunya. Ditambah lagi anak-anak bisa menemukan suasana baru yang lebih menyenangkan. Sebab gambar-gambar tersebut bersifat edukatif, mengandung pembelajaran. Tentang tarif dalam melukis dinding sekolah, Akhmad Jasimul Ahyak tidak menetapkan harga terlalu tinggi. Yang penting baginya hasil kreativitasnya bisa bermanfaat bagi banyak orang itu sudah cukup. Soal upah itu bisa dimusyawarahkan bersama. Seniman yang multi talenta ini disamping sebagai pelukis, dia juga pembaca puisi yang baik. Dia juga sering menuangkan has