Langsung ke konten utama

Postingan

Cabang Komunitas Banyu Urip Ada di Luar Negeri

MS. Arifin dengan istri. Apoy Madura, Yogyakarta - Komunitas Therapy Ramuan Banyu Urip Yogyakarta didirikan MS. Arifin. Di tengah kesibukannya sebagai Polisi Militer, MS. Arifin bisa membuat sebuah komunitas pengobatan alternatif dengan menggunakan bahan-bahan herbal, tanpa bahan kimia. Ribuan orang sudah merasakan khasiat ramuannya, banyak diantaranya sembuh berkat Ramuan Banyu Urip. Dahsyatnya manfaat ramuan tradisional yang dikemas dalam bentuk modern menjadikan Komunitas Therapy Ramuan Banyu Urip dikenal sampai ke manca negara. Kemasan praktis yang mudah dibawa kemana-mana menjadikan ramuan ini mudah digunakan kapan saja dan dimana saja.   MS.Arifin (tiga dari kiri) bersama rekan kerja di Komunitas Banyu Urip Tidak berhenti sampai di situ beberapa cabang Komunitas Banyu Urip telah berdiri di beberapa negara. Seperti Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, Philipina, Hongkong, dan beberapa negara di Timur Tengah. Sebuah ikhtiar yang membuahkan hasil maksimal.

Hardiknas: Guru Honorer di Tengah Covid 19, Apa Kabar?

Get Google Opini: Herry Santoso *) Tentang nasib guru honorer (GTT) di tengah pandemi Covid 19 seakan  tidak pernah tercover : apakah mereka masih berdenyut ?  Sebab nasib GTT di negeri ini tidak lebih mulia daripada pembantu rumah tangga (PRT). Kenapa?  Untuk jadi guru honorer (GTT) harus berijasah S1 linier, akan tetapi upahnya jauh jika dibanding emak-emak yang jadi "pramuwisma" (untuk tidak menyebut babu) yang ijasahnya nggak jelas. Bahkan menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri dapat perlindungan dari LPBMI (Lembaga Perlindungan Buruh Migran Indonesia), sementara jadi guru honorer tidak dapat perlindungan peraturan perundang-undangan secuilpun. Memang, terakhir ada regulasi dari Kemendikbud Nadiem Makarem bahwa dana bantuan operasional sekolah (Bos) dapat digunakan sebesar-besarnya 50% untuk menggaji (baca : mengupah) GTT. Sungguhpun begitu hal tersebut masih menjadi "kalungan puisi indah". Lagi pula dengan dikuranginya 50% saya percaya anggaran

Mencermati Potensi Desa Pasongsongan

Opini: Yant Kaiy Pasar menjadi tolak ukur sebuah wilayah tentang pasang-surutnya perekonomian masyarakat. Geliat itu pasti terlihat nyata, apakah suatu wilayah arus uang masuk dan keluar itu lamban atau cepat. Biasanya pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat dinilai bagus jika arus uang mengalir cepat, plus dengan berdirinya pusat-pusat perbelanjaan lengkap dengan pembeli ramai setiap harinya. Segala kebutuhan hidup masyarakat cukup tersedia, sehingga pembeli akan tumpek-blek di areal tersebut. Tidak kemana-mana. Perputaran uang masyarakat tidak keluar. Justru dari luar masuk kedalam. Ini membuat perekonomian daerah tersebut mengalami kemajuan menggembirakan. Selama ini Desa Pasongsongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep identik dengan hasil tangkap ikan terbesar di wilayah Madura. Tapi dengan tidak adanya pengolahan ikan menjadikan Desa Pasongsongan hanya sebagai persinggahan orang luar. Masyarakat di situ hanya sebagai pelaku, sedangkan orang luar yang menikmati ke

Jumlah Kasus Bertambah, Makkah Siapkan Rumah Sakit Lapangan

Sumber foto: Arabic News Apoy Madura, Internasional — Makkah mendirikan sebuah rumah sakit lapangan untuk mengatasi COVID-19, karena dirasa jumlah kasusnya terus meningkat. Rumah sakit tersebut memiliki ruangan dengan kapasitas 100 tempat tidur. Sampai hari ini, Arab Saudi sudah menginformasikan 1.351 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 22.753, di mana 19.428 merupakan kasus aktif, dengan 123 dalam perawatan kritis. Dilansir Arab News, Jumat (1/5) sekitar 17 persen kasus tersebut adalah warga Saudi, dan 83 persen adalah ekspatriat. Kementerian Kesehatan, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly, menerangkan 210 kasus yang baru pulih hari Kamis, menjadikan jumlah total pemulihan menjadi 3.163, sementara 5 kematian baru diumumkan. Dan totalnya menjadi 162. Kabar lainnya yakni dua warga Saudi dan 3 ekspatriat, dengan kematian dilaporkan di Riyadh dan Jeddah. Al-Aly mengatakan bahwa sedikit di atas 50 persen dari semua kasus yang dikonfirmasi di Kerajaan itu berusia antara 20-40. “Dengan

Mengenal Etnis Desa Pasongsongan

Makam Syekh Ali Akbar di Dusun Pakotan Pasongsongan-Sumenep. Opini: Yant Kaiy Desa Pasongsongan masuk dalam wilayah Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Desa yang terkenal dengan “petis pancetan” (sebuah penganan terbuat dari air rebusan ikan) ini ternyata memiliki sejarah mengagumkan. Tonggak sejarah itu dimulai dari syiar Islam yang dilakukan terang-terangan oleh Syekh Ali Akbar Syamsul Arifin di pesisir utara Pulau Madura. Siapa sebenarnya Syekh Ali Akbar? Beliau putra tercinta Syekh Kholid atau masyarakat mengenalnya dengan Kiai Talang Takong. Syekh Ali Akbar saudara sepupu dengan Nyai Nairima, ibunda Raja Bindara Saod. Jadi tokoh arifbillah ini merupakan paman dari Raja Sumenep yang ke-29, Raja Bindara Saod. Disinyalir Syekh Ali Akbar berdarah Arab. Walau tak ada fakta kuat tentang semua itu, akan tetapi dari sebutan “syekh” bisa merujuk pada etnis Arab. Umumnya keturunan beliau berambut ikal dan berkulit kuning.   Daun pintu Astah Syekh Ali Akbar. Syek