Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Utama

Air Mata Guru PAI Sumenep

Catatan: Yant Kaiy Carut-marut rekrutmen guru PPPK 2022 di Kota Keris Sumenep, terdengar menyayat kalbu. Jika ada yang lebih menyakitkan; (mungkin) mencabik-cabik sekujur atma. Lantas diledakkannya tanpa sisa. Jadi debu. Tumpang-tindih kebijakan dinas terkait menyeret emosi pekerja (honorer) ke laut tak berpantai. Tak bertepi. Semua jadi tak menentu.  Meski ada secercah impian dalam balutan khayal. Itu hanya pada bagian tertentu saja. Tak tercover semua pernik aspirasinya.  Berkali-kali penjaringan guru PPPK di kota ujung timur Pulau Garam Madura ini memberangus ampera guru honorer PAI. Meski dedikasi antara mereka dengan kelompok guru kelas/umum sama segi kualitas kerjanya. Mereka sebelas-dua belas. Tapi guru PAI dianak-tirikan. Ditelantarkan. Mereka kian ditenggelamkan dalam lingkaran kebijakan Pemkab tak populis. Apalagi gema mereka tak terdengar. Kalaupun terdengar di telinga, itu hanya bisik-bisik tetangga. Itulah vignet seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Sumene

Cara Saya Mengolah Daun Kelor untuk Konsumsi Sehari-hari

Opini: Yant Kaiy Dari kecil hingga kini, urusan makanan bagi istri saya dianggap biasa-biasa saja. Tak ada yang istimewa. Tidak pernah ia mengidolakan makanan mahal, lezat, dan berkelas. Yang penting, sehat plus mengenyangkan perut. Itu saja. Walau hidup istri saya sudah layak, tapi gaya hidupnya tak berubah. Selalu sederhana. Ajaran kedua orang tuanya; pengaruh sosial lingkungan tempat ia lahir dan tumbuh besar, yakni Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, mengisyaratkan supaya nafsu makan jangan diumbar.  Filosofi usang orang Sumenep yang masih relevan hingga detik ini mengatakan: "Odi' benni kaangguy ngakan, tape ngakan kaangguy odi'." (Bahasa Madura) = Hidup manusia bukan hanya untuk makan, akan tetapi makan untuk hidup manusia di dunia.  Rupanya filosofi tersebut sekarang berkarat. Lapuk. Alasan demi kemakmuran semua jadi kebablasan. Makan pun berlebihan. Rakus. Takut dirinya tidak kebagian. Segala cara dilakukan.  Tapi, pada Jumat istri saya membu

Makelar Kasus

Oleh: Sulaisi Abdurrazaq (Penasehat Hukum Fauzi As) DOSA penjahat _cyber_ yang paling dahsyat adalah fitnah berbalut jurnalisme dengan _framing_ jahat dan menyerang kehormatan.  Celakanya, tampak seolah-olah benar meski nyatanya sesat-menyesatkan, _hoax_ dan bohong. Korban kejahatan ini salah satunya adalah Fauzi As, aktifis-pengusaha dan _public figure_ di Sumenep, yang memilih diam dan bertahan karena lawannya tak "berkelas." Reputasi Fauzi di- _downgrade_ sedemikian rupa oleh beberapa pihak yang saling berkolaborasi untuk "menghajar" Fauzi. Dari Sunanto (Kepala Desa Buddi Arjasa Sumenep), H. Syafiuddin alias H. Piu, (Panitera Pengganti di salah satu Pengadilan yang sekaligus berprofesi di LSM ) sampai oknum Polisi yang potensial diberi sanksi PTDH karena "Samboistik." Serangan kolaboratif diluncurkan melalui portal berita berikut: 1. Jurnalsekilas.com 2. ForumNusantaraNews.com 3. Persbayangkara.com 4. Chibernews.co.id 5. eljabar.com _Framing

Penyembuhan Penyakit Lewat Herbal

SITUBONDO, apoymadura.com -    Terhitung sepanjang 2022, penjualan ramuan Herbal Gondo Wangi, Herbal Gondo Kusumo, dan Herbal Gondo Netro terus mengalami peningkatan signifikan. Penjualan ramuan tersebut berdasar pada catatan yang ada di bagian admin penjualan Terapi Gondowangi Bondowoso. Pendapatan terbesar ketiga ramuan berkhasiat nyata tersebut dihasilkan dari penjualan offline. Tentu hal itu terjadi bukan tanpa sebab.  "Penjualan online memang rendah. Karena pembelian ramuan kami umumnya datang dari pasien yang menjalani terapi di klinik Terapi Gondowangi. Untuk 2023 nanti, kami akan senantiasa menyiapkan produk-produk herbal kami di pasaran," janji Supriyadi, owner Terapi Gondowangi Bondowoso. Senin (14/11/2022). Beberapa toko online legal nantinya akan dibangun lewat komunitas Gondowangi. Manager komunitas toko onlinenya dari orang yang amanah tentunya.  Dia juga memaklumi atas kekecewaan sebagian pembeli ramuannya lantaran banyak permintaan ramuan setiap ha

Mengenal Ramuan Gondo Wangi yang Mendunia

Supriyadi bersama keluarga dalam sebuah acara. (Foto: Yant Kaiy) BONDOWOSO, apoymadura.com – Ramuan tradisional kini menjadi pengobatan yang paling dicari akhir-akhir ini. Seiring pemakaian obat instan yang tak jarang menimbulkan efek samping dan gejala negatif lainnya, bahkan seringkali berakibat fatal bagi kesehatan. Saat ini masyarakat internasional pun mulai kembali pada pengobatan herbal. Pengobatan tradisional warisan nenek moyang. Kalimat “back to nature” tersebut rupanya sudah lama dikampanyekan oleh pegiat kesehatan dunia. Kenyataannya pengobatan bersumber dari bahan-bahan alam pada zaman dulu menjadi penyembuh sangat luar biasa. Namun setelah perang dunia ke-2, pergeseran pengobatan beralih dunia kedokteran. Seiring itu pula pendidikan ilmu kedokteran terus mengalami kemajuan cukup pesat di dunia. Bangsa-bangsa di Eropa terus mendewakan pengobatan modern dengan menciptakan alat-alat canggih sebagai sarana penyembuhan penyakit. Pada akhirnya pengobatan tradis

Terapi Gondowangi Sembuhkan Gagal Ginjal

Supriyadi, owner Terapi Gondowangi Situbondo. (Foto: Yant Kaiy) BONDOWOSO, apoymadura.com – Gagal ginjal mengharuskan penderitanya cuci darah. Tak terbayangkan dana yang bakal digelontorkan. Karena cuci darah itu harus terus dilakukan secara rutin. Tentu lumayan besar biaya yang harus dikeluarkan. Apalagi bagi golongan masyarakat yang ekonominya lemah. Lantas bagaimana solusinya dengan mereka yang tidak mampu berobat ke rumah sakit? Haruskah membiarkan diri terkapar pada nasib? Menunggu detik-detik kematiannya. Tentu hal itu merupakan tindakan konyol dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai keimanan. Setiap persoalan pasti ada solusinya. Begitu pula dengan penyakit. Tuhan menurunkan penyakit beserta obatnya. Tuhan Maha Adil dan Bijaksana. Tinggal manusia itu sendiri, seberapa keras ia berikhtiar untuk sembuh. Sebuah pengobatan alternatif dengan menggunakan ramuan sebagai media penyembuh yang sejak dulu menjadi pengobatan para leluhur kita. Barangkali inilah jalan

Terapi Gondowangi Bondowoso, Pengobatan Alternatif Dikala Ekonomi Sulit

Supriyadi, owner Terapi Gondowangi Bondowoso. Prinsip pengobatannya, yakni selalu memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pasiennya. (Foto: Yant Kaiy) BONDOWOSO,  apoymadura.com  –  Kehadiran pengobatan alternatif menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan bagi pasien saat ini. Karena kita tahu, ekonomi masyarakat tingkat bawah dalam kondisi sulit pasca kenaikan BBM. Seiring itu pula harga-harga kebutuhan pokok melonjak cukup tajam. Masyarakat akar rumput terus terjepit. Mereka tergolong menjadi Orang Miskin Baru (OMB) dalam status sosial. Apalagi banyak pengobatan alternatif yang telah terbukti mampu menyembuhkan penyakit. Maka ketika ada pengobatan yang lebih murah tapi ampuh menyembuhkan penyakit pasien, otomatis pengobatan tradisional tersebut akan jadi pelabuhan orang sakit. Masyarakat tidak usah disuruh pun akan mencarinya, walau jaraknya sangat jauh. Kendati ada pula pengobatan alternatif yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Menipu sesama demi sebuah keun

Telusur: Dugaan Pungli SPPT di Desa Badur

Sumenep - Pemerintah Desa (Pemdes) Badur, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep telah mendistribukan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) kepada masyarakat sejak bulan September 2022 lalu. Namun sangat disayangkan, usut punya usut, dibalik pendistribuan SPPT tersebut diduga terdapat pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh aparat desa setempat. Pasalnya, untuk mendapatkan SPPT, sejumlah warga desa Badur diminta membayar uang lebih sebagai syarat mendapatkan SPPT. Artinya, nominal yang dibayarkan masyarakat tidak sesuai dengan SPPT. "Seharusnya bayar sesuai SPPT. Ini malah lebih dari nominal dalam pemberitahuan tersebut," kata salah satu warga Desa Badur inisial NJ. NJ menegaskan, jika uang tersebut sebagai bentuk pembayaran pajak, nyatanya masyarakat tidak menerima bukti pelunasan pajak. "Dikemanakan uangnya saat ini yang dibayarkan masyarakat Badur," tanya NJ. Bahkan, NJ menyebut jika nominal yang dipatok oleh aparat desa setempat bahkan lebih