Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

Liku-liku Sertifikat Tanah

Realita di lapangan, mengurus sertifikat tanah itu tidak mudah. Kendati iklan telah disiarkan lewat berbagai media, bahwa sertifikat tanah sangat mudah didapatkannya. Itu hanya omong besar. Basa-basi. Kita mafhum kalau akhirnya b anyak orang berkata membuat serti f ikat tanah itu ribet dan susah , menghabiskan duit jutaan rupiah dan lama selesainya. Menguras energi. Sudah menjadi mainset atau kebiasaan di masyarakat, bahwa membuat serti f ikat tanah itu harus lewat notaris dengan biaya mahal dan lama jadinya. Terkadang pemohon seperti pengemis. Padahal semua orang tahu, kalau mereka yang mengurus sertifikat tanah ada dana untuk hal itu. Wajar jika akhirnya banyak kasus orang membuat serti f ikat tanah mempercayakan kepada notaris , kendati dari sisi pembiayaan cukup mahal . Ditambah juga lama sekali jadinya , dari berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Semua orang tahu, pekerjaan yang begitu membosankan adalah menanti. Kalau memang mudah, kenapa rakyat harus dipersulit. P

SDN: Rekreasi atau Haflatul Imtihan

Catatan: Yant Kaiy Sebagian besar Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Keris Sumenep cenderung memilih berwisata pada masa libur sekolah. Terutama pada waktu memasuki musim libur kelulusan bagi kelas VI. Kegiatan rekreasi ini dinilai positif bagi banyak tenaga kependidikan untuk mengenal wisata dan budaya daerah lain. Tapi sisi lainnya, wali murid terbebani soal anggaran. Lantaran biaya transportasi dan tiket masuk tempat wisata, plus uang jajan anak didik tidak sedikit. Berbeda dengan Lembaga Pendidikan Islam (LPI), mereka lebih memilih Haflatul Imtihan sebagai bentuk lepas-pisah peserta didiknya. Pada dasarnya Haflatul Imtihan diisi oleh kegiatan lomba-lomba, mengasah kecerdasan dan ketangkasan para siswa. Biasanya penutupan Haflatul Imtihan diisi acara doa bersama dan pengajian. Seluruh komponen tenaga kependidikan dilibatkan, termasuk komite sekolah, tokoh masyarakat setempat dan wali murid. Mereka lebur jadi satu, bersuka-cita. Jurus ini ternyata signifikan dalam menja

Segera: Sikat Habis Tambak Udang Ilegal

Moh Ramli, Ketua Tim Penanganan Tambak Udang Pemkab Sumenep. Catatan: Yant Kaiy Menjamurnya tambak udang di Kabupaten Sumenep mendapat atensi dari Moh Ramli selaku ketua tim penanganan tambak udang Pemkab Sumenep. Seperti diberitakan banyak media online di Kota Keris Sumenep, Kamis (12/5/2022), bahwa ada sebanyak 700 lebih tambak udang ilegal yang beroperasi. Sedangkan yang mengantongi izin dari Pemkab Sumenep ada 26 tambak udang. Ini tentu sangat ironis. Masyarakat awam hanya bisa menanti action tim penanganan tambak udang Pemkab Sumenep. Mampukah tim bekerja maksimal untuk menertibkannya? Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Pekan Ketiga Ramadhan: Dua Pesohor ke Sumenep

Catatan: Y ant Kaiy Kota Keris Sumenep dipekan ketiga Ramadhan 1443 kali ini kedatangan dua pesohor dengan latar belakang berbeda. Satu dari selebritis, yakni Nikita Mirzani yang melakukan kegiatan syuting untuk FTV (Film Televisi). Nikita Mirzani mengapresiasi dan merekomendasikan beberapa lokasi wisata di Sumenep yang menurutnya cukup bagus. Sabtu (16/4/2022). Tapi ia juga mengkritik kurangnya pelayanan karyawan hotel tempat dimana ia menginap. Soal kuliner tak lepas dari perhatian Nikita Mirzani yang ia rasa belum mendukung sektor pariwisata di kabupaten ujung timur Pulau Madura. Selanjutnya, disusul orang nomor satu di bumi nusantara, Presiden Joko Widodo yang meresmikan Bandara Trunojoyo Sumenep. Rabu (21/4/2022). Dibalik kunjungan kedua publik figur tersebut jelas mengemban misi tertentu. Warga masyarakat Sumenep menganggap semua itu hal biasa. Bukan sesuatu yang menggemparkan. Masyarakat cukup tinggal di rumah sambil menonton video via sosial media tentang kehadira

Pak Bupati, Bertindaklah!

Oleh: Sulaisi Abdurrazaq (Praktisi Hukum dan Pemerhati Politik Arus Bawah) "Pemimpin berpikir dan berbicara tentang solusi. Pengikut berpikir dan membicarakan masalah."   (Brian Tracy) Kisruh Pilkades kerapkali disikapi biasa-biasa saja, kecuali diikuti perilaku vandalisme yang banal, sebagaimana peristiwa perusakan sejumlah fasilitas di sekretariat Pilkades Panaguan Proppo Pamekasan . Selasa (8/3/ 20 22). Peristiwa itu mendadak viral, karena terdapat sejumlah orang yang menjinjing dan mengacungkan celurit serta pisau secara terbuka di muka umum dan di depan mata petugas kepolisian dengan kalimat "bunuh saja Panitia (Pilkades)". Terhadap peristiwa tersebut, menurut penyidik, hanya satu Tersangka yang   ditangkap. Yang lainnya, terserah penyidik-lah. Alasan utama, BB sajam belum ketemu. He he... Protes dapat terjadi tanpa dipandu, tapi solusi memerlukan sikap tegas dan tidak otoritarian. Rekan sejawat pernah meminta pendapat tentang dua peristiwa Pil

Mega Berarak di Desa Taraban Pamekasan

Sulaisi Abdurrazaq (dua dari kiri) dalam sebuah acara. Oleh: Sulaisi Abdurrazaq (Kuasa Hukum Dan Konsultan Hukum Erfandi) E rfandi, s alah satu Bakal Calon Kepala Desa Taraban Larangan Pamekasan dicoret dan tidak dapat ikut berkontestasi pada Pilkades serentak 23 April 2022 di Pamekasan. Panitia Pemilihan menuangkan keputusannya pada SK Ketua Panitia Pilkades Taraban No: 19/SK/PAN.PILKADES/II/2022 tanggal 22 Februari 2022 tentang Penetapan Calon Kades Taraban Larangan Pamekasan Periode 2021–2027. Esok harinya, 23 Februari 2022, Erfandi memutuskan untuk melawan. Mengambil langkah bersurat dan menyatakan keberatan   terhadap SK Panitia Pemilihan, namun diabaikan. Memang benar ucapan mantan Perdana Menteri Inggris Winston Churcill, bahwa: "Dalam perang, kita mati sekali. Dalam politik, kita mati berkali-kali." Erfandi dapat saja dicoret berkali-kali. Tapi dalam politik, ia dapat bangkit berkali-kali. Coba saja tengok, banyak peristiwa tokoh besar dunia, berkali-ka

Cakades 01 Batukerbuy: Antara Mimpi dan Harapan

H Zainal Fatah, Cakades Batukerbuy nomor urut 01. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy H Zainal Fatah adalah Calon Kepala Desa (Cakades) Batukerbuy Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan. Sosok pria berjiwa besar ini akan maju ke putaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada 23 April 2022. H Zainal Fatah akan bersaing dengan seorang kandidat perempuan. Dirinya yakin akan bisa memenangkan kontestasi Pilkades tersebut. Ada beberapa poin penting yang berlaku di tengah-tengah masyarakat Desa Batukerbuy saat ini, mereka cenderung mendambakan perubahan signifikan. Mereka mengimpikan hidup lebih sejahtera dan makmur. Masyarakat Desa Batukerbuy rupanya sudah mempunyai tambatan hati. Untuk menuju perubahan, mau tak mau mereka mesti menitipkan harapannya di pundak H Zainal Fatah, Cakades dengan nomor urut 01.[] Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Kerupuk 2022, tidak Lagi Renyah

Catatan: Yant Kaiy Kakak saya menjalankan bisnis kerupuk poli sejak 14 tahun yang lalu. Ia membuat, menjemur, menggoreng dan menjual kerupuknya ke Pasar Jangara Desa Paberasan Kecamatan Kota Sumenep. Roda bisnis kerupuk Kakak berjalan lancar jaya dan mantap jiwa. Walau penjualan kerupuknya berskala kecil, tapi cukup untuk menopang hidup keluarganya. Baru 2022, era Presiden Jokowi harga minyak goreng curah melambung tinggi. Dengan berat hati, harga kerupuk Kakak pun dinaikkan. Sebagian besar konsumen tidak protes. Mereka mafhum dengan situasi yang berlaku saat sekarang. Belum selesai persoalan minyak goreng yang membuat kelimpungan penghuni bumi nusantara, pemerintah tiba-tiba menghujani ‘derita’ rakyatnya kembali, yakni dengan menaikkan harga BBM. Tidak bisa dielakkan lagi, harga-harga kebutuhan pokok masyarakat merangkak naik.[] Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Tetap Lestari: Tradisi Molang Are di Pasongsongan

Tradisi Molang Are di Pasongsongan. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Sebagian besar di Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep, tradisi Molang Are tetap lestari hingga kini. Tak lekang oleh waktu. Tak luntur digerus modernisasi. Tradisi Molang Are bagian budaya Islami setelah bayi lahir. Pada umumnya ketika bayi menginjak usia 40 hari. Tetangga diundang untuk mendoakannya lewat pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran dan Shalawat Nabi. Selain itu didalamnya ada aqiqah, penyembelihan hewan ternak. Dua ekor kambing bagi bayi laki-laki, satu ekor kambing bagi bayi berjenis kelamin perempuan. Hakikat aqiqah sebenarnya sebagai wujud syukur keluarga atas kelahiran bayi..[] Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Lewat Panggilan Jiwa, H Zainal Fatah Bangkit

Catatan: Yant Kaiy Cakades Batukerbuy 01 Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan, H Zainal Fatah berangkat dari panggilan jiwa maju ke pesta demokrasi langsung (Pilkades). Murni ingin membuat perubahan demi kesejahteraan, keadilan beradab dan kemandirian Desa Batukerbuy lebih baik. Niat tulus itu bukan isapan jempol belaka. H Zainal Fatah sangat yakin bisa merubah Desa Batukerbuy lebih bermartabat. Karena desa luas yang didalamnya ada 21 dusun ini memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) tak tergarap maksimal dan tak tertata kelola apik selama ini. Akhirnya, Desa Batukerbuy stagnan. Tidak bisa berinovasi. Terjebak dalam kubangan kemunduran bertahun-tahun. Sekarang, tampaknya sebagian besar masyarakat Desa Batukerbuy satu keinginan dengan H Zainal Fatah. Satu aspirasi, ingin membuat perubahan.[] Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Mengenal Cakades Batukerbuy 01 Pasean

Catatan: Yant Kaiy Dalam pengundian nomor urut Cakades (Calon Kepala Desa) Batukerbuy Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan beberapa waktu lalu, H Zainal Fatah menempati nomor urut 01. Dia akan maju ke gelanggang Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) Batukerbuy pada 23 April 2022. H Zainal Fatah akan bertarung dengan satu kandidat, seorang perempuan. Wilayah Desa Batukerbuy sangat luas. Didalamnya ada 21 dusun. Potensi SDA (Sumber Daya Alam) berupa hasil pertanian dan perikanan. Tapi SDA tersebut belum tergarap sempurna. H Zainal Fatah terpanggil jiwanya untuk membuat perubahan menuju kesejahteraan yang adil dan beradab. Tak terbersit dalam benaknya mencari popularitas, kemewahan atau untuk memperkaya diri. Dirinya percaya, bahwa Tuhan akan selalu bersama orang-orang yang punya niat tulus membuat perubahan lebih baik bagi Desa Batukerbuy. Manusia tidak punya kekuatan apa-apa. Semua hanya menunggu takdir-Nya.[] Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Belajar Jadi Youtuber

                 Catatan: Yant Kaiy Diusia lebih dari kepala lima, saya belajar menjadi Youtuber, membangun channel Apoy Madura. Selama lebih satu tahun, channel Youtube saya mendapatkan tidak lebih dari 500 subcriber dan hampir mendekati 2000 jam tontonan. Padahal syarat untuk bisa dimonetisasi wajib mencapai 1000 subcriber dan 4000 jam tontonan. Awal ketertarikan jadi Youtuber karena saya memiliki website www.apoymadura.com . Tujuannya agar pengunjung lebih betah membaca tulisan di website karena tersaji video didalamnya. Beragam support dari hasil kreasi konten Youtube berdatangan. Senang bisa berbagi terhadap sesama kendati tidak mendapatkan pundi-pundi penghasilan. Sebenarnya saya bisa berburu subcriber dan viewer lewat beraneka aplikasi, tapi saya tidak lakukan. Bukan sok suci, tapi itu melanggar kebijakan Youtube.[] Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com.

Mencari Receh di Sosmed

Catatan: Yant Kaiy Terbuka lebar jalan mengumpulkan receh via sosial media dengan mendownload aplikasi yang tersedia di Google Playstore. Impian manis itu bukan isapan jempol belaka. Banyak diantara mereka yang sukses mendapatkan pundi-pundi harta karenanya. Tapi ada pula yang gagal, terjungkal di lembah penyesalan. Lalu mereka banting setir ke dunia kerja konvensional. Tak sanggup dalam penantian cukup panjang, melelahkan. Seorang teman masa kecil saya terus memaksakan diri. Menembus kabut mimpinya. Tanpa kenal lelah. Ia terus berkreativitas. Berkarya tanpa batas. Segala cemooh tak dihiraukannya. Pepatah: ”Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian” menjadi miliknya. Tuhan Maha Bijaksana. Teman saya kini mendapatkan income dari sosmed (sosial media) melebihi gaji PNS (Pegawai Negeri Sipil).[] *)Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Memahami Tupoksi Jurnalis

Catatan: Yant Kaiy Ketika saya menulis opini tentang sosial budaya, mengulas ketimpangan yang merugikan masyarakat luas, berhamburan respons pro dan kontra datang. Yang bikin hati geli, ada diantara mereka salah memahami Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) seorang jurnalis. Mereka mendaulat saya untuk memberikan solusi. Padahal saya hanya mengritisi kejanggalan menyakitkan hati nurani rakyat. Ada pula yang berkomentar agar saya mengajukan proposal ke dinas pemerintah. Lucu. Ternyata masih banyak diantara mereka yang awam.[] *) Yant Kaiy, Pimred apoymadura.com

Perda Ngibul Bantuan Hukum

Oleh: Sulaisi Abdurrazaq (Direktur LKBH IAIN Madura) "Kalau ahli hukum tak merasa tersinggung atas pelanggaran hukum, sebaiknya dia jadi tukang sapu jalanan".  Pramoedya Ananta Toer (Penulis dari Indonesia 1925-2006) . DOSA jariyah yang tidak akan pernah putus adalah dosa anggota DPRD dan Pemkab Pamekasan pembuat Perda No. 10/2015 tentang Bantuan Hukum. Kecuali Perda itu diperbaiki atau dicabut. Kita tidak tahu apakah Perda Bankum itu inisiatif eksekutif atau legislatif. Tapi paling tidak, kami tidak akan berhenti untuk mengkritik dan mengoreksi produk hukum, meski selama ini masih melalui upaya-upaya FGD, telaah dan diskusi, lalu membentuk public opinion untuk menegaskan bahwa Perda No. 10/2015 tentang Bankum di Pamekasan mengalami cacat substansi. Cacat substansi dimaksud menyebabkan disorientasi. Awalnya untuk menjamin warga tidak mampu agar mendapat akses keadilan ( access to justice ) dengan prinsip equilitity dan kepastian hukum. Tapi nyatanya, hukum berakh

Stop Rasisme terhadap Etnis Tionghoa Pamekasan

Sulaisi Abdurrazaq, SHi, MIP Oleh : Sulaisi Abdurrazaq (Ketua DPW APSI Jatim) "Kita harus mengatasi rasisme sistemik dalam sistem peradilan pidana kita. ” (Hillary Clinton, Politikus Amerika Serikat 1947) . KALIMAT Hillary di atas seperti sebuah lukisan, tentang kebencian rasial yang menjadi hantu bagi Amerika. Tak hanya Amerika, Indonesia tak pernah pula kehabisan tinta untuk melukis peristiwa rasial yang memilukan. Riset Amy Freedman dari Franklin and Marshall College, Amerika, melukiskan bahwa kebencian terhadap etnis Tionghoa di Indonesia adalah hasil politik pecah - belah penguasa. Pada buku "Political Institutions and Ethnic Chinese Identity in Indonesia", Freedman menyebut Soeharto memaksa kelompok Tionghoa melakukan asimilasi sembari mengidentifikasi mereka sebagai non - pribumi. Jauh sebelum itu, pada 10 Oktober 1740, Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-25, Adrian Volckanier mengeluarkan surat perintah: B unuh dan bantai orang-orang Cina. Apa pa

Santet, Terdengar Mengerikan

Gambar: pexels.com Catatan: Yant Kaiy Ketika salah sebuah klinik memvonis seorang pasien tidak memiliki penyakit, maka si sakit mentalnya kacau. Pikirannya melayang. Hal-hal mistik (gaib) mulai menyetubuhi benaknya. Sadar tidak sadar, daya tahan tubuh (imun) jadi menurun. Harapan sembuh terkikis karena menurutnya tidak akan ada lagi obat medis yang bisa menyembuhkan penyakitnya. Padahal ia nyata sakit. Suhu tubuhnya tinggi seperti terbakar. Alat-alat kedokteran ternyata tidak bisa mendiagnosa penyakit apa yang dideritanya. Ending dari pergulatan opini keluarga mengerucut pada santet. Santet atau guna-guna adalah ilmu hitam. Ilmu untuk mencelakai orang lain dari jarak jauh. Mereka sepakat mencari pengobatan alternatif. Dari satu dukun ke dukun lain memohon kesembuhan. Mereka sedikit demi sedikit mulai melupakan Tuhan yang dipercaya sebelumnya sebagai Maha Penyembuh. Tatkala kesembuhan tak kunjung datang, si penderita bertambah tersiksa. Lalu mulai percaya dengan kata-kata du

Harlah NU ke-99 Pasongsongan, Dikemas Sederhana tapi Komprehensif

Kiai Ahmad Riyadi, M.Pd. Catatan: Yant Kaiy Peringatan Harlah NU ke-99 tahun 2022 di Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep memang terkesan sederhana. Mungkin orang bilang biasa-biasa saja. Tapi berdasar pantauan media ini ( apoymadura.com ), ternyata masing-masing Banom (Badan Otonom) dan Lembaga MWC NU Pasongsongan menggelar acara sesuai misi yang diembannya. Mereka semua bergerak, selaras dengan apa yang direncanakan lewat rapat bersama jajaran pengurus MWC NU Pasongsongan sebelumnya.   Contohnya, LTM (Lembaga Takmir Masjid) MWC NU Pasongsongsongan menggelar acara Khotmil Qur'an. Bertempat di Masjid Al-Ihsan dan Masjid Al-Hidayah Desa Pasongsongan. Acara ini diselenggarakan tanggal 1/2/2022, sekaligus sebagai permulaan start perayaan Harlah NU. Demikian pula, tiap-tiap Pengurus Ranting Desa menggelar pengajian (ceramah agama) bergilir yang dainya dari para kiai alim NU Pasongsongan. Bahkan, PAR (Pengurus Anak Ranting) yang anggotanya hanya orang-orang skop satu kam