Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

Harapan Baru: Penyegaran SO Pemkab Sumenep

Catatan: Yant Kaiy Bupati Sumenep, Achmad Fauzi pada pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan para pejabat administrator dan pengawas dalam sambutannya mengatakan, bahwa penyegaran dan pemerataan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep merupakan penerapan Struktur Organisasi (SO) baru. Momentum penting tersebut terselenggara di Gedung Korpri Jalan Dr Cipto Sumenep, Senin pagi (3/1/2022). Tanpa bisa dibendung, beragam komentar dari masyarakat penghuni bumi Kota Keris Sumenep pun bermunculan. Ada yang optimis, bahwa kinerja OPD tentu akan lebih baik dari sebelumnya. Sebagian lagi ada yang bersikap biasa-biasa saja dan condong pesimis. Berdasar pengalaman lalu, tak ada manuver signifikan yang mengarah pada perubahan kebijakan mendasar. Kalaupun ada, itu hanya merubah kulitnya saja dan cenderung sebatas melanjutkan estafet program sebelumnya yang tak tergarap.[] Yant Kaiy, penjaga gawang apoymadura.com  

Mengenang Pesan Terakhir Almarhum Ayah

Catatan: Yant Kaiy Setiap hari warna kehidupan tiap individu selalu berubah: Bisa gelap gulita, bisa juga cemerlang. Seiring keinginan kadangkala tetap menancap kuat, tak tergoyahkan oleh wujud hasrat lainnya. Tak sesuai target impian adalah pengalaman sebagian besar insan di seantero alam ini. Walau kita tahu, kehidupan semua makhluk bernyawa finish pada sebuah kematian. Ikhtiar dan doa merupakan jembatan terbaik menggapai sukses dunia-akhirat. Karena sukses takkan bermakna apa-apa jika ambisi melampaui syukur. Toh, tidak sedikit dari hasrat diri tak terpenuhi sesuai keinginan. Endingnya, lebih banyak mengeluh ketimbang menerima lapang dada segala karunia-Nya. Selanjutnya, kadangkala ucapan syukur hanya di lidah. Lantaran yang kita dapat hanya beberapa persen saja dari konsep cita-cita. Setelah menunggu sekian lama, membanting jiwa-raga saban hari, namun kegagalan yang kita jumpai. Apakah kita akan mati. Tentu tidak. Justru kegagalan itu yang menempa mental manusia untuk terus

Neo Harapan 2022

Malam pergantian tahun merupakan momentum yang tepat untuk merefleksikan diri dan merenung untuk menyongsong tahun baru 2022, tidak hanya saling bercengkrama bersama sanak keluarga dan melakukan kegiatan yang seru, malam tahun baru juga tepat memanjatkan doa dan bermunajat memohon kehidupan lebih baik dan lebih bermakna di tahun 2022. Doa, harapan, bahkan juga impian seringkali menjadi sumber kekuatan bagi seseorang untuk bertahan dalam suatu situasi sulit. Dengan kekuatan dari doa, seseorang bisa menyampaikan harapan dan memohon pertolongan pada Tuhan (komunikasi transedental).  Doa yang disertai dengan usaha sungguh-sungguh akan menjadi jalan menggapai harapan cemerlang, serta sumber kekuatan saat harus terus-menerus berusaha dan berjuang. Karena esensinya manusia dalam menjalankan kehidupan adalah berdoa, berusaha (ikhtiar) dan juga tawakal kepada Tuhan. Doa dan berusaha merupakan dua hal penting bagi seseorang dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini. Dengan keduanya, sesulit ap

Makna Menanggalkan Tanggal

Catatan: Yant Kaiy Suatu ketika saya beranjangsana pada kediaman seorang penyair di sudut Kota Keris Sumenep.   Usianya 63 tahun. Kondisi fisiknya stabil. Tidak berpenyakitan meski ia tergolong perokok berat. Membenci minuman keras, apalagi sabu-sabu. Jalan pagi sehabis shalat subuh, menghirup udara segar ke perkampungan hijau adalah aktivitasnya setelah pensiun dari ASN (Aparatur Sipil Negara). Rutin saban hari minum air rebusan temulawak dan kunyit. Mengonsumsi buah pepaya tiap habis makan nasi. Katanya untuk melancarkan buang air besar, menjaga penglihatan supaya tetap normal. Dia sadar diri akan waktunya yang lebih banyak dihabiskan di depan laptop. Menulis. Dari sekian banyak sisi positif dan patut dijadikan teladan, ternyata ada nilai ganjil saya temukan. Ia tidak mengingat tanggal berapa setiap harinya.  Sengaja ia lakukan lantaran merasa “nyaman” begitu, terangnya terhadap saya tanpa penjelasan lebih rinci. Aneh, bisik hati kecil tidak habis pikir.   Kecelakaan Menj

Pendopo MS Arifin Menjawab Kebutuhan Masyarakat

Pendopo MS Arifin Pasongsongan-Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Gagasan brilian MS Arifin (CEO Therapy Banyu Urip International) membangun Pendopo MS Arifin merupakan bentuk kepedulian terhadap tanah kelahirannya. Karena beliau adalah putra Pasongsongan; lahir dan besar di kecamatan ujung barat-utara Kota Keris Sumenep. Kepedulian disini maksudnya, bahwa MS Arifin telah membaca kebutuhan masyarakat akan tersedianya tempat untuk melaksanakan kegiatan yang melibatkan orang banyak. Pendopo ini berlokasi di Jalan Kiai Abubakar Sidik Dusun Lebak Desa/Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Pendopo MS Arifin bisa menampung kurang lebih 2000 orang undangan. Jadi sangat cocok untuk event-event berskala besar. Sedangkan tarif sewa pendopo akan lebih murah harganya dibanding tempat kegiatan yang ada di daerah lain. Menurut keterangan MS Arifin, pendopo tersebut diproyeksikan sebagai tempat pusat pelatihan Therapy Banyu Urip International. Tidak menutup kemungkinan juga p

Elegi Nasib GTKH PAI Sumenep Terkatung-katung

Catatan: Yant Kaiy Tidak adanya rekrutmen GTKH (Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer) khusus Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Negeri (PAI SDN) merupakan preseden buruk pada lingkungan dunia pendidikan di Kota Keris Sumenep tahun ini. Sedangkan ajang uji kompetensi PPPK bagi rekan-rekannya non guru PAI sudah dua tahap tergelar. Ini tentu sangat menyedihkan. Memang ada isu mengemuka, bahwa 2022 nanti akan ada seleksi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) tahap III bagi guru berijazah S-1 PAI. Tapi hal itu hanyalah sebatas wacana. Hanya bunga-bunga tidur saja. Kepastiannya nihil. Karena pemangku kebijakan belum memberikan sinyal apa-apa. Menyikapi krisis berlarut inilah sebagian guru honorer PAI SDN ada yang memilih pasrah. Sebagian lagi ada yang menempuh pendidikan kembali, non S-1 PAI. Satu tujuannya, mengejar linearitas. Dengan begitu kans mereka akan terbuka lebar nantinya. Sebab lowongan guru PAI di SDN hanya satu. Dari sisi finansial kebanyakan guru honorer

Pelayanan Bagus Puskesmas Pasongsongan-Sumenep

Catatan: Yant Kaiy Bude menderita penyakit asma akut sejak masih muda hingga sekarang. Usianya sudah lebih kepala enam. Beliau punya anak satu, perempuan. Anak dan suami Bude tidak bisa mengendarai sepeda motor. Tatkala sesak nafasnya kambuh, selalu saya yang mengantarkannya berobat ke Puskesmas Pasongsongan. Biasanya dibonceng ganda oleh saya; Bude diapit anaknya di belakang. Banyak pengalaman pahit dan menegangkan dalam mengantarkan Bude. Disaat penyakit asmanya lagi menyerang, beliau seperti orang sakaratul maut. Pernah pula pingsan diatas kendaraan roda dua saya. Beruntung ada anaknya yang memegang dibelakangnya.   Jarak rumah Bude (Dusun Sempong Barat Desa/Kecamatan Pasongsongan) ke Puskesmas Pasongsongan kurang lebih 4 kilometer. Kami harus melewati jalan berbatu karena tidak beraspal dan sempit sekitar 1 kilometer. Jumat (24/12/2021), pukul 01.30 WIB  dini hari, asma Bude kambuh. Anaknya menelpon saya untuk segera diantarkan ke Puskesmas. Jalan licin berlumpur karena

‘Aturan Main’ Seleksi PPPK Guru Sumenep 2021 Amburadul

Guru dan para murid SDN Pasongsongan V Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep. (Foto: Yant Kaiy) Catatan: Yant Kaiy Rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Sumenep dinilai tidak affair. ‘Aturan main’ yang ditetapkan pembuat kebijakan dinilai merugikan beberapa pihak peserta seleksi. Hal itu berdasar realita terhadap pelaksanaan uji kompetensi tahap l dan II yang sudah berlalu. Dua unsur keanehan itu meliputi:  Yang pertama, yakni tidak diikutsertakannya guru honorer berijazah S-1 PAI (Pendidikan Agama Islam) di penerimaan PPPK 2021. Padahal kita tahu mahasiswa lulusan perguruan tinggi S-1 PAI di Sumenep cukup banyak. Beruntung bagi mereka yang mengajar di lembaga pendidikan swasta karena ada kans ikut jadi guru sertifikasi. Tentu menyedihkan bagi mereka yang mengajar di SD Negeri karena ‘aturan main’ tidak berpihak padanya. Unsur keanehan kedua, yakni guru honorer SMP bisa memilih formasi PPPK guru SD Negeri. Otomatis semakin kecil peluang lolo